Penulis: Virdita Ratriani
KONTAN.CO.ID -Jakarta. Kleptomania adalah kelainan jiwa berupa keinginan hendak mencuri yang tidak dapat ditahan-tahan sekalipun barang curian itu tidak berharga atau tidak berguna sama sekali. Arti kleptomania tersebut berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI.
Dikutip dari laman Jurusan Psikologi Universitas Negeri Semarang, kleptomania berasal dari dua kata berbahasa Yunani, yakni kleptest yang berarti pencuri dan mania yang berarti kegilaan.
Sehingga, kleptomania dalam psikologi termasuk ke dalam gangguan kendali-impuls atau impulse-control disorder yang menyebabkan individu melakukan tindakan pencurian kompulsif secara berulang.
Para pengidap gangguan ini akan cenderung melanggar aturan atau hukum karena biasanya tidak mampu untuk menahan keinginan mengutil atau mencuri barang yang menarik perhatian mereka.
Baca Juga: Moms Wajib Tahu! Kenali 10 Gangguan Mental Ini
Beda kleptomania dengan pencuri biasa
Meski sama-sama mencuri, ada perbedaan antara kleptomania dengan pencuri biasa. Biasanya, objek yang dicuri oleh pengidap kleptomania bukan barang berharga.
Sehingga, pengidap kleptomania mencuri bukan tujuan ekonomis di mana ada dorongan meningkat sebelum mencuri dan kepuasan sesaat setelah mencuri. Tindakannya tidak sebagai ekspresi diri berupa balas dendam atau kemarahan, namun alasan pencurian tersebut sulit untuk dijelaskan.
Terkadang penderita kleptomania akan menimbun barang yang dicuri atau secara diam-diam mengembalikannya. Meskipun kleptomania memiliki beberapa ciri yang membedakan dengan pencurian biasa, namun butuh pemeriksaan lebih lanjut melalui penanganan ahli agar tidak terjadi kesalahan diagnosa.
Baca Juga: Ada 12 jenis gangguan jiwa, Anda perlu mengetahui rinciannya
Penyebab kleptomania
Dirangkum dari laman Cleveland Clinic, ada beberapa kemungkinan penyebab kleptomania:
1. Perbedaan struktur otak
Salah satu penyebab kleptomania adalah perbedaan struktur otak. Orang dengan kleptomania lebih cenderung memiliki perbedaan tertentu dalam struktur otak mereka, terutama di area yang mengatur kontrol impuls.
Perbedaan ini mungkin menunjukkan koneksi yang lebih lemah atau lebih sedikit di area otak mereka yang mengontrol impuls.
Baca Juga: The World of The Married episode 13 tayang besok, Lee Tae Oh rujuk dengan Sun Woo?
2. Perbedaan kimia otak
Selanjutnya, penyebab kleptomania adalah perbedaan kimia otak. Otak menggunakan bahan kimia khusus yang dikenal sebagai neurotransmiter untuk berkomunikasi dan mengelola proses tertentu.
Ada kasus di mana orang mengembangkan kleptomania setelah mereka mulai minum obat yang mempengaruhi neurotransmitter otak mereka. Namun, kasus ini jarang terjadi, dan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui mengapa hal ini terjadi.
3. Gejala kondisi kesehatan mental lainnya
Kemudian, penyebab kleptomania juga bisa menjadi gejala kondisi kesehatan mental lainnya. Sangat umum bagi penderita kleptomania untuk memiliki masalah kesehatan mental lainnya, terutama kecemasan, depresi, gangguan makan, kecanduan, dan gangguan penggunaan zat terlarang. Mereka juga memiliki risiko lebih tinggi untuk melukai diri sendiri dan bunuh diri.
Baca Juga: 12 Jenis Gangguan Jiwa yang Perlu Anda Ketahui
4. Genetika
Genetika juga dipercaya menjadi salah satu penyebab kleptomania. Meski masih banyak ahli yang meragukan hal ini.
Namun, orang dengan kleptomania sering memiliki riwayat keluarga dengan kondisi kesehatan mental, terutama kecemasan, perubahan suasana hati yang drastis dan gangguan penggunaan zat terlarang.
Demikian penjelasan mengenai arti kleptomania, kleptomania dalam psikologis, dan penyebab kleptomania.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News