kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Apa Itu Kehamilan Ektopik? Ini Gejala, Penyebab, Faktor Risiko, dan Cara Penanganan


Kamis, 14 Juli 2022 / 15:42 WIB
Apa Itu Kehamilan Ektopik? Ini Gejala, Penyebab, Faktor Risiko, dan Cara Penanganan
ILUSTRASI. Apa Itu Kehamilan Ektopik? Ini Gejala, Penyebab, Faktor Risiko, dan Cara Penanganan.


Penulis: Virdita Ratriani

KONTAN.CO.ID - Hamil di luar kandungan atau kehamilan ektopik adalah saat sel telur yang telah dibuahi tumbuh di luar rahim wanita. 

Pada 90% kasus kehamilan ektopik, sel telur yang telah dibuahi justru tumbuh di tuba falupi atau saluran tuba karena sel telur gagal untuk menjangkau rahim. 

Selain itu, terdapat beberapa kasus kehamilan ektopik, janin justru tumbuh di rongga perut.

Dirangkum dari Web MD, hal ini dapat menyebabkan perdarahan yang mengancam jiwa dan membutuhkan perawatan medis segera.

Baca Juga: Waspada! 6 Penyebab Vertigo yang Penting untuk Anda Ketahui

Tanda dan gejala kehamilan ektopik

Kehamilan Ektopik

Sebagian besar kehamilan ektopik terjadi dalam beberapa minggu pertama kehamilan. Ibu hamil bahkan seringkali tidak menyadari sedang mengalami kehamilan ektopik. 

Seiring dengan semakin membesarnya janin, terdapat tanda dan gejala kehamilan ektopik: 

  • Pendarahan vagina ringan dan nyeri panggul
  • Sakit perut dan muntah
  • Kram perut yang tajam
  • Nyeri di satu sisi tubuh 
  • Pusing atau lemas
  • Nyeri di bahu, leher, atau rektum.

Risiko kehamilan ektopik adalah dapat menyebabkan tuba falopi pecah. Gejala darurat hamil ektopik termasuk nyeri hebat, dengan atau tanpa pendarahan hebat. 

Segera hubungi dokter jika Anda mengalami pendarahan vagina yang parah dengan sakit kepala ringan, pingsan, atau nyeri bahu, atau jika sakit perut yang parah, terutama di satu sisi.

Baca Juga: 5 Tips Mengatasi Morning Sickness di Awal Masa Kehamilan

Penyebab kehamilan ektopik dan faktor risikonya

Salah satu penyebab kehamilan ektopik adalah kerusakan pada tuba falopi sehingga bisa mencegah sel telur yang telah dibuahi masuk ke rahim.

Seorang perempuan lebih mungkin mengalami kehamilan ektopik jika:

  • Memiliki penyakit radang panggul (PID)
  • Merokok
  • Berusia lebih dari 35 tahun
  • Menderita infeksi menular seksual
  • Memiliki jaringan parut akibat operasi panggul
  • Pernah mengalami kehamilan ektopik sebelumnya
  • Mencoba melakukan ligasi tuba (tabung diikat) atau pembalikan ligasi tuba
  • Menggunakan obat kesuburan
  • Memiliki perawatan kesuburan seperti fertilisasi in vitro (IVF)

Baca Juga: Wow! Sederet Manfaat Daging Kambing untuk Perempuan dan Ibu Hamil

Cara penanganan kehamilan ektopik

Dokter mungkin akan melakukan tes yang mencakup tes kehamilan dan pemeriksaan panggul. Selain itu, dokter mungkin akan melakukan USG untuk melihat rahim dan saluran tuba falopi.

Setelah itu, cara penanganan kehamilan ektopik adalah dokter biasanya akan mengeluarkan janin yang berada di luar rahim dengan dua metode yakni operasi maupun dengan memberikan obat untuk penggugur kandungan. 

Sebab, kehamilan ektopik atau hamil di luar kandungan akan sulit untuk dipertahankan.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×