kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.986.000   17.000   0,86%
  • USD/IDR 16.835   40,00   0,24%
  • IDX 6.679   65,44   0,99%
  • KOMPAS100 965   12,40   1,30%
  • LQ45 750   8,15   1,10%
  • ISSI 212   1,80   0,86%
  • IDX30 390   4,00   1,04%
  • IDXHIDIV20 468   2,84   0,61%
  • IDX80 109   1,41   1,31%
  • IDXV30 115   1,81   1,60%
  • IDXQ30 128   1,06   0,84%

Apa Itu Aspartam yang Disebut WHO Pemicu Kanker dan Bahayanya bagi Anak?


Senin, 03 Juli 2023 / 11:42 WIB
Apa Itu Aspartam yang Disebut WHO Pemicu Kanker dan Bahayanya bagi Anak?
ILUSTRASI. Aspartam adalah pemanis buatan yang biasanya digunakan dalam minuman kemasan maupun makanan ringan.


Penulis: Virdita Ratriani

KONTAN.CO.ID - Aspartam adalah pemanis buatan yang biasanya digunakan dalam minuman kemasan maupun makanan ringan. Baru-baru ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dikabarkan akan mengumumkan pemanis buatan aspartam sebagai pemicu kanker atau bahan karsinogen. 

Pengumuman tersebut kabarnya akan dikeluarkan pada 14 Juli mendatang, seperti diberitakan Reuters, Jumat (30/6/2023). 

Keputusan aspartam kemungkinan bersifat karsinogenik bagi manusia disebut muncul berdasarkan penelitian oleh Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC), organisasi di bawah WHO. 

Selain itu, Komite Pakar Gabungan WHO dan Organisasi Pangan dan Pertanian untuk Bahan Tambahan Pangan (JECFA) juga dikatakan tengah melakukan penelitian terkait penggunaan aspartam pada makanan. 

Lalu, apa itu aspartam dan bahaya aspartam bagi anak? 

Baca Juga: Anda Sedang Stres? Coba Hindari 5 Makanan Ini Kala Stres Melanda ya Moms

Apa itu aspartam?

Aspartam adalah pemanis buatan yang digunakan dalam minuman kemasan maupun makanan ringan.  Aspartam ditemukan pada tahun 1965 oleh James M. Schlatter. Schlatter memperoleh senyawa ini sebagai bagian dari penelitian obat antiulcer.

Dirangkum dari laman NCBI, James M. Schlatter menemukan aspartam secara tidak sengaja setelah menjilat jarinya usai melakukan penelitian. 

Awalnya, terdapat kendala awal legalisasi senyawa ini sebagai bahan tambahan makanan. Namun, pada 1981 dimulai produksi skala besar.  

Daya tarik aspartam sebagai pemanis adalah sekitar 200 kali lebih manis dari gula, sedangkan nilai kalorinya hampir nol.

Namun, rasa aspartam tidak identik dengan gula biasa. Rasa aspartam membutuhkan waktu lebih lama untuk muncul, dan biasanya memiliki aftertaste

Baca Juga: Ini Panduan Terbaru WHO Bagi Anda Para Pejuang Diet

Aspartam berfungsi sebagai apa? 

Aspartam berfungsi sebagai penggantu sukrosa yang biasa digunakan dalam makanan. Aspartam jauh lebih manis daripada gula sehingga penggunaannya hanya butuh sedikit saja untuk memberikan rasa manis dibandingkan gula. 

Aspartam umumnya digunakan sebagai pemanis dalam makanan dan minuman siap saji. Selain itu, aspartam juga digunakan dalam beberapa resep yang tidak memerlukan terlalu banyak pemanasan lantaran panas dapat memecah aspartam. 

Aspartam juga ditemukan dalam penyedap makanan. 

Baca Juga: Apa Saja Bahaya Minuman Bersoda bagi Kesehatan Tubuh? Jangan Abaikan

Apakah aspartam pemicu kanker? 

Rumor mengenai aspartam pemicu kanker sudah ada selama bertahun-tahun. Kekhawatiran mengenai aspartam pemicu kanker berasal dari hasil penelitian pada tikus oleh sekelompok peneliti Italia. 

Dirangkum dari laman American Cancer Society, hasil penelitian tersebut menjelaskan bahwa aspartam meningkatkan risiko beberapa jenis kanker yang berhubungan dengan darah (leukemia dan limfoma). 

Namun, ulasan selanjutnya dari data dari studi ini membuat hasil penelitian ini dipertanyakan. 

Hasil studi epidemiologi (studi terhadap sekelompok orang) tentang kemungkinan hubungan antara aspartam dan kanker (termasuk kanker terkait darah) belum konsisten.

Baca Juga: Anda Sedang Program Hamil dan Kesehatan Simak 5 Manfaat Buah Zuriat

Secara umum, American Cancer Society belum menentukan secara pasti bahwa aspartam bisa sebagai pemicu kanker. Berdasarkan penelitian saat ini, beberapa organisasi ini telah membuat keputusan sebagai berikut:

  • Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) telah menyimpulkan bahwa penggunaan aspartam sebagai pemanis adalah aman.
  • Otoritas Keamanan Pangan Eropa (EFSA) telah menyatakan, penelitian tidak menunjukkan peningkatan risiko yang terkait dengan konsumsi aspartam terhadap leukemia, tumor otak, atau berbagai jenis kanker, termasuk kanker otak, limfatik, dan hematopoietik (darah).

Meskipun penelitian tentang kemungkinan hubungan antara aspartam dan kanker terus berlanjut, lembaga-lembaga ini setuju bahwa penelitian yang dilakukan sejauh ini belum menemukan hubungan semacam itu.

Sementara di Indonesia, penggunaan pemanis buatan aspartam telah disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Batas maksimum penggunaan aspartam dalam produk makanan dan minuman adalah 5.500 mg/kg produk. 

Baca Juga: Peringatan WHO: Jangan Konsumsi Gula Buatan Jika Ingin Turunkan Berat Badan

Apa bahaya aspartam bagi anak? 

Selama ini studi mengenai bahaya aspartam bagi anak baru dilakukan pada tikus. Sementara, studi bahaya aspartam pada manusia masih belum ada kepastian. 

Meski demikian, efek zat apa pun dalam makanan atau minuman akan lebih kuat pada anak-anak daripada orang dewasa, karena proporsi tubuh anak-anak lebih kecil. 

Sebagai orang tua, Anda harus memutuskan seberapa besar risiko yang dapat diterima terkait aspartam dan kesehatan anak.

Selain itu, di Indonesia beberapa makanan dan minuman dengan pemanis buatan seperti aspartam memiliki label "Mengandung pemanis buatan, disarankan tidak dikonsumsi oleh anak dibawah 5 (lima) tahun, ibu hamil, dan ibu menyusui". 

Jadi, sebaiknya baca dulu label dalam makanan dan minuman yang biasa Anda konsumsi untuk memastikan produk tersebut aman dikonsumsi oleh anak-anak. 

Baca Juga: Program Hamil? Simak 5 Manfaat Buah Zuriat dan Bagi Kesehatan

Batas aman konsumsi aspartam 

Menurut American Cancer Society, FDA menetapkan asupan harian aspartam yang dapat dikonsumsi sebesar 50 miligram untuk setiap kilogram berat badan per hari. Sementara EFSA merekomendasikan seseorang mengonsumsi aspartam maksimal 40 mg/kg/hari. 

Adapun Badan Pengawas Obat dan Makanan menetapkan batas maksimal konsumsi aspartam yaitu 50 mg/kg per hari atau 2.500 mg untuk orang dengan berat badan 50 kg.

Sebagai gambaran, orang dewasa dengan berat 60 kg harus minum 12 kaleng minuman ringan yang mengandung aspartam setiap hari untuk memenuhi batasan tersebut.

Demikian penjelasan mengenai aspartam, bahaya aspartam bagi anak, serta fungsi aspartam. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×