kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Antioksidan, apa gunanya untuk kesehatan tubuh?


Kamis, 11 Agustus 2016 / 17:21 WIB
Antioksidan, apa gunanya untuk kesehatan tubuh?


Reporter: Dina Farisah | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Seringkali kita mendengar perlunya antioksidan dalam tubuh agar tetap bugar. Namun, istilah antioksidan masih terasa asing di telinga. Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan antioksidan?

Dokter Monique Carolina menjelaskan, antioksidan adalah senyawa yang bersifat menangkal senyawa oksidan atau yang dikenal dengan radikal bebas. Oksidasi merupakan reaksi kimia yang pasti terjadi dalam tubuh dan dapat menghasilkan radikal bebas. Hal ini memicu reaksi berantai yang dapat menghancurkan sel. Disinilah fungsi antioksidan agar dapat mencegah atau melawan proses oksidasi tersebut.

"Oksidasi pasti terjadi. Oksidasi tambah berat apabila terdapat polusi, penyakit, aktivitas berat dan stres. Nah antioksidan ini berperan melawan oksidasi tersebut," terang Dokter Monique.

Menurut Monique, fungsi antioksidan sangat banyak. Senyawa ini dapat menghambat kerusakan sel, sehingga mencegah penyakit. Mencegah kerusakan sel sendiri bermacam-macam, termasuk mencegah penuaan sel atau penuaan dini. Adapun sumber antioksidan ada dua, yakni dari internal berupa metabolisme tubuh. Dan adapula yang berasal dari eksternal meliputi sinar ultraviolet, makanan, polusi, termasuk rokok.

Secara alami, tubuh memiliki antioksidan dari dalam tubuh, sehingga pasti menangkal oksidan. Namun apabila jumlah oksidannya lebih banyak, terkadang jumlah antioksidan alami yang berasal dari tubuh tidak mencukupi.

Dokter Riyan Sophiyan dari RSUD Tani dan Nelayan, Boalemo, Gorontalo mengatakan, apabila kerusakan sel terjadi pada jantung maka akan mengundang penyakit jantung koroner. Apabila kerusakan sel hadir pada otak atau syaraf maka berpotensi menyebabkan penyakit stroke dan alzheimer.

Itu merupakan dampak kekurangan antioksidan dari dalam tubuh. Sementara tanda-tanda kekurangan senyawa antioksidan dari luar dapat terlihat oleh kulit yang keriput pada usia muda. Selain itu, penampilan yang terlihat lebih tua dari usianya.

"Biasanya dampak kekurangan antioksidan adalah mengalami hal-hal yang seharusnya belum dialami pada umurnya saat ini. Kondisi badan lemah. Atau mulai terlihat gejala kanker di usia muda," jelas Riyan.

Maka dari itu diperlukan asupan seimbang dari luar tubuh seperti makanan sehat bergizi. Dalam kaitannya menangkal radikal bebas, tubuh memerlukan asupan yang berasal dari sayuran dan buah-buahan. Kedua nutrisi ini dapat menjadi sumber antioksidan yang diperlukan tubuh. Misalnya vitamin. Ada vitamin C, vitamin E dan beta karoten. Adapula mineral seperti zinc dan selenium. Selain itu, ada nutrien lain berupa likopen. Ada juga sumber antioksidan dari luar berupa suplemen vitamin juga krim kulit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×