kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Anosmia jadi gejala virus corona, inilah penyebab dan cara diagnosisnya


Sabtu, 05 Desember 2020 / 15:15 WIB
Anosmia jadi gejala virus corona, inilah penyebab dan cara diagnosisnya


Penulis: Virdita Ratriani

KONTAN.CO.ID - Anosmia adalah gejala paling umum yang muncul saat seseorang terinfeksi virus corona baru. 

Dikutip dari Kompas.com, Senin (30/11), pada awal tahun saat virus corona mulai menyebar, ahli mengatakan, demam dan batuk kering adalah gejala umum Covid-19. 

Beberapa bulan kemudian, ahli menemukan, orang yang terinfeksi virus corona mengalami kehilangan indra penciuman dan perasa. 

Setelah itu, muncul laporan, orang yang terinfeksi virus corona baru, penyebab penyakit Covid-19, juga mengalami sakit perut, kelelahan, dan kabut otak. 

Namun, data terbaru yang dihimpun peneliti di Office for National Statistics (ONS) menunjukkan, gejala yang paling sering dilaporkan orang yang terjangkit virus corona adalah kehilangan indra penciuman atau perasa, yang disebut anosmia. 

Baca Juga: Campak bisa sebabkan kematian, ini gejala dan komplikasinya

Mengenal anosmia

Anosmia adalah hilangnya indra penciuman sebagian atau seluruhnya. Dilansir dari Healthline, kehilangan indra penciuman tersebut mungkin bersifat sementara atau permanen. 

Penyebab anosmia sementara adalah iritasi lapisan hidung, seperti alergi atau pilek. Sementara hilangnya penciuman secara permanen dapat disebabkan oleh kondisi serius yang memengaruhi otak atau saraf, seperti tumor otak atau trauma kepala. 

Usia yang semakin tua juga terkadang menyebabkan anosmia. Anosmia biasanya tidak serius, tetapi dapat berdampak besar pada kualitas hidup seseorang.

Orang dengan anosmia mungkin tidak dapat sepenuhnya mencicipi makanan dan mungkin kehilangan minat untuk makan. Ini dapat menyebabkan penurunan berat badan atau malnutrisi. 

Anosmia juga dapat menyebabkan depresi karena dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk mencium atau merasakan makanan yang nikmat.

Baca Juga: Waspada, pandemi virus corona bisa memperparah OCD pada anak-anak dan remaja



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×