kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Anak positif Covid? Ini hal-hal yang perlu dilakukan orangtua


Rabu, 07 Juli 2021 / 10:02 WIB
Anak positif Covid? Ini hal-hal yang perlu dilakukan orangtua
ILUSTRASI. Anak positif Covid? Ini hal-hal yang perlu dilakukan orangtua. KONTAN/Baihaki/26/05/2021


Penulis: Tiyas Septiana

KONTAN.CO.ID -  Kasus anak terkonfirmasi positif Covid-19 akhir-akhir ini semakin naik seiring dengan peningkatan kasus positif Covid secara total. Saat buah hati positif virus Corona, sebagai orangtua Anda perlu melakukan beberapa hal. 

Varian baru yaitu varian Delta menjadi salah satu penyebab utama naiknya angka positif Covid termasuk pada anak-anak. 

Program vaksin untuk kelompok usia di bawah 18 tahun yang belum merata juga diyakini menjadi penyebab kasus Covid anak meningkat. 

Bersumber dari laman Universitas Gadjah Mada (UGM), untuk mencegah penularan virus pada anak-anak, Ikatan Dokter Anak Indonesia atau IDAI mengimbau agar anak-anak tetap di rumah mengingat kasus positif Covid-19 pada anak usia 0-18 tahun cukup tinggi yaitu mencapai 12,5 persen. 

Dokter spesialis anak RSA UGM, dr. Ade Febrina Lestari berpendapat jika sanak tetap di rumah selama pandemi serta dipenuhi kebutuhan dasarnya. Hal ini berarti kebutuhan asah, asih, dan asuh harus didapatkan anak selama berada di rumah. 

“Orang tua wajib menyediakan dan menyiapkan rumah sebagai tempat anak merasa nyaman, bahagia, dan menyenangkan sehingga anak tidak merasa terkungkung atau terisolasi di rumah," jelas Ade. 

Baca Juga: Ini takaran konsumsi buah dan sayur yang benar biar efektif tangkal virus Covid

Bahan pangan yang sehat dan mainan untuk bahan stimulasi perlu disiapkan oleh orangtua. Sesuaikan mainan dengan usia anak serta perbanyak interaksi antara orangtua dan anak agar Anda bisa mengajarkan budi pekerti yang baik. 

Dia juga menambahkan bahwa orangtua bisa memberi contoh menerapkan protokol kesehatan yang baik pada anak. Orangtua bisa menunjukkan bagaimana cara penggunaan masker yang baik dan kebiasaan serta cara mencuci tangan yang benar. 

Kebiasaan anak yang gemar meniru orang lain membuat dia mudah untuk meniru kebiasaan menerapkan protokol kesehatan dari orang tua. 

Dengan demikian buah hati akan terbiasa menerapkan protokol kesehatan terutama mengenakan masker dengan benar. 

Hal perlu dilakukan jika anak positif Covid

Tingginya kasus Covid membuat kita terkadang lengah karena tidak tahu kondisi kesehatan orang lain. Orang Tanpa Gejala atau OTG mungkin saja pernah bertemu dengan Anda atau anak-anak. 

Hal ini kemudian menyebabkan anak secara tidak sengaja melakukan kontak erat dengan seseorang yang terkonfirmasi Covid-19. 

Orangtua wajib membawa anak ke fasilitas kesehatan terlebih dahulu bila anak melakukan kontak erat atau bahkan terkonfirmasi terinfeksi Covid. 

Hal ini perlu dilakukan agar anak mendapatkan asesmen dari dokter yang tepat. Dengan demikian Anda bisa tahu kondisi anak apakah ia tanpa gejala, gejala ringan, sedang, atau berat. 

Baca Juga: Kementerian BUMN buka pendaftaran CPNS 2021, cek formasi yang dibutuhkan

“Tidak semua anak terinfeksi covid harus mondok di rumah sakit. Tanpa gejala atau gejala ringan anak bisa melakukan isolasi mandiri di rumah. Kecuali jika gejala sedang atau berat harus mendapatkan perawatan di rumah sakit," jelas Ade. 

Saat ini banyak rumah sakit yang kewalahan melayani banyaknya pasien Covid yang mondok. Hal ini menyebabkan tempat tidur di rumah sakit menipis bahkan habis. 

Jika anak harus mondok tetapi tidak bisa karena tempat tidur di rumah sakit terbatas atau habis, Ade menganjurkan agar anak tetap harus meminum obat sesuai petunjuk dokter. 

Jangan lupa untuk selalu mengevaluasi kondisi anak dengan memonitor kondisinya setiap hari. Anda bisa mengetahui kondisi kesehatan anak harian dan bisa melakukan tindakan jika muncul tanda-tanda bahaya. 

Tanda bahaya yang muncul pada anak positif Covid biasanya seperti demam tinggi dengan suhu di atas 38,5 derajat Celcius, sesak napas, lemas atau malas makan dan minum, atau saturasi oksigen di bawah 95 persen. 

Disarankan untuk menyediakan termometer dan alat pengukur saturasi oksigen di rumah agar bisa mengetahui keadaan kesehatan keluarga. 

Ade menambahkan jika orangtua wajib melakukan komunikasi dengan dokter spesialis anak melalui fasilitas telemedicine atau kembali melakukan pemeriksaan ke rumah sakit agar anak mendapatkan penanganan yang tepat.

Selanjutnya: Mengenal beragam jenis penyerbukan pada bunga

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×