Sumber: Kompas.com | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wacana vaksinasi Covid-19 dosis keempat yang disampaikan pemerintah dinilai belum terlalu dibutuhkan karena landasan ilmiah yang ada menunjukkan hasil yang tidak terlalu signifikan. Epidemiolog dari Universitas Griffith, Australia Dicky Budiman mengatakan, menurut data dari Israel yang paling awal memberikan dosis keempat memperlihatkan tidak ada dampak yang sangat signifikan dari sisi proteksi terhadap Covid-19 dibandingkan dengan vaksin dosis 3.
"Peningkatannya sedikit sekali. Nah berarti dosis 3 sudah cukup. nah ini yg menjadi pertentangan karena datanya belum solid," kata Dicky kepada Kompas.com, Jumat (25/2).
Saat ini negara-negara yang memberikan vaksin dosis keempat antara lain Amerika Serikat, Kanada, Israel, dan Korea Selatan. Akan tetapi, pemberian vaksin Covid-19 dosis keempat di AS bukan menjadi kebijakan resmi negara tetapi hanya dilakukan oleh sejumlah negara bagian.
Baca Juga: Penambahan Vaksinasi Covid-19 Mencapai 902.895 Dosis pda 26 Februari 2022
Dicky mengatakan beberapa negara bagian di Australia juga menjalankan kebijakan pemberian vaksin Covid-19 dosis keempat secara mandiri. Namun, lanjut dia, di hampir semua negara maju wacana tentang pemberian vaksin Covid-19 dosis keempat nampaknya memang akan dilakukan, terutama untuk kelompok berisiko dan tenaga kesehatan.
"Bahkan di negara-negara berkembang di ASEAN terutama Thailand dan Kamboja itu wacananya semakin kuat untuk memberikan ini terutama kepada nakes mereka," ucap Dicky.
Karena alasan data yang menunjukkan tidak terdapat perkembangan yang besar, maka dari itu menurut Dicky lembaga Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) belum merekomendasikan vaksin Covid-19 dosis keempat. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kata Dicky, juga tidak mendukung pemberian vaksin Covid-19 dosis keempat.
Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Dosis Kedua Mencapai 68,80% dari Target
"Jangankan dosis keempat, dosis ketiga saja mereka enggak terlalu mendukung karena masih terjadi ketidaksetaraan di dunia," ujar Dicky. Dia mengatakan, yang menjadi target utama secara global dan nasional sebenarnya adalah pemberian dua dosis vaksin Covid-19.
Jika sasaran itu tercapai maka diharapkan dapat menguatkan imunitas masyarakat selain menerapkan langkah 3T (testing, tracing, treatment) dan protokol kesehatan 5M (memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas dan interaksi).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ahli Sebut Belum Ada Data Vaksin Dosis Keempat Berdampak Signifikan.
Penulis : Aryo Putranto Saptohutomo
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News