Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. Kehamilan pertama tentu menjadi hal yang sangat membahagiakan, apalagi jika hal itu sudah lama ditunggu-tunggu. Kehamilan kedua tentu juga membahagiakan, namun persiapannya tidak seheboh kehamilan pertama lagi.
Namun, tak jarang ibu hamil yang malu karena kehamilan anak kedua. Mengingat, anak pertama masih kecil.
Nah, apa sih beda kehamilan pertama dan kehamilan kedua? Berikut Tabloid Nakita sarikan dari situs Bely Bely.
- Pembesaran perut
Kehamilan pertama: Perut terlihat membesar pada usia kehamilan empat bulan.
Kehamilan kedua: Perut sudah membesar seperti hamil enam bulan saat baru menguji kehamilan lewat test pack. Ibu hamil pun mungkin tak mampu menyembunyikan kehamilan selama 12 minggu pertama karena perut yang membesar membuat orang tahu kehamilan itu dengan sendirinya.
- Tanggal kelahiran
Kehamilan pertama: Ibu hamil mungkin akan mulai menghitung tanggal kelahiran si kecil sejak dinyatakan hamil. Ibu hamil tahu persis berapa usia kehamilan. Dan ketika tanggal kelahiran tiba, ibu hamil kecewa karena si jabang bayi tidak segera lahir.
Kehamilan kedua: Ibu hamil sudah paham bahwa tanggal kelahiran sebenarnya bukan merupakan tanggal yang pasti. Namun hal ini justru tidak menimbulkan stres karena ibu hamil cukup berpikir bahwa si bayi akan lahir sekitar akhir bulan tertentu.
- Reaksi mendengar kehamilan
Kehamilan pertama: Ibu hamil merasa jadi selebriti karena semua orang memberi selamat, dan mencurahkan perhatian. Bukan hanya keluarga dekat, tetapi juga teman-teman di kantor atau di grup alumni SMA.
Kehamilan kedua: Ibu hamil mungkin masih mendapat ucapan selamat, tetapi tidak ada lagi reaksi terkejut dari orang-orang di sekitar. Tidak ada lagi yang menanyakan kondisi ibu hamil sepanjang waktu.
- Rasa lelahnya
Kehamilan pertama: Benar-benar melelahkan. Ibu hamil bahkan bisa tertidur sejak pulang dari kantor, dan hanya terbangun untuk makan, lalu langsung tidur lagi sampai pagi.
Kehamilan kedua: Dengan adanya anak yang lebih besar di rumah dan menuntut perhatian, ibu hamil jadi kekurangan tidur meskipun merasa kelelahan. Si batita masih akan membangunkan ibu di tengah malam, dan terus mengajak main di siang hari.
- Merawat diri dan makan sehat
Kehamilan pertama: Ibu hamil rajin merawat diri dari biasanya. Ibu akan mencari waktu untuk pijat setiap bulan, ikut yoga, dan berusaha tidak bekerja berat. Minum air putih delapan gelas sehari, meninggalkan kopi dan junk food, dan mulai makan makanan bergizi. Buah dan sayuran organik selalu tersedia di lemari es, ikan-ikanan pun selalu ada dalam daftar belanja. Susu khusus ibu hamil langsung dibeli satu dus besar.
Kehamilan kedua: Tidak ada lagi pijat setiap bulan. Bisa senam hamil secara rutin saja sudah bagus. Olahraga yang dilakukan terutama adalah mengejar-ngejar si sulung untuk mandi atau makan, membereskan mainannya, dan membuatnya tertidur pada malam hari. Makan pun tidak perlu persiapan khusus; cukup membeli buah dan sayuran dari tukang sayur. Menunya juga rumahan saja, yang penting, gizinya selalu seimbang. Minum susu sekali-sekali saja, itu pun susu cair siap minum.
- Belanja perlengkapan bayi
Kehamilan pertama: Ibu hamil akan segera membuat daftar belanja, dan mencentang semua yang ada dalam daftar tersebut. Semua barang pun inginnya yang paling berkualitas.
Kehamilan kedua: Beberapa dari perlengkapan bayi milik si sulung mungkin sudah diberikan kepada keponakan atau teman, tetapi ibu tak berniat membeli yang baru untuk sang adik. Ibu mungkin akan meminjam kembali pada kakak atau adik, dan berniat menyewa stroller atau boks bayi saja.
- Menyiapkan informasi
Kehamilan pertama: Tak cuma bertanya-tanya pada orangtua, kakak, atau teman-teman yang sudah pernah melahirkan, ibu hamil juga akan browsing internet dan membeli setumpuk buku mengenai perawatan bayi baru lahir. Ibu hamil rajin ikut seminar kehamilan dan mengikuti kelas menyusui.
Kehamilan kedua: Sebagai orangtua, jelas ibu hamil merasa belum sempurna. Namun alih-alih mencari informasi di buku-buku, Ibu memilih untuk menjalani peran sebagai ibu secara alami. Kalau pun ada sesuatu yang baru dialami, ibu memilih langsung bertanya pada teman yang sudah berpengalaman.
(Dini)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News