kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45999,45   5,85   0.59%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada PPKM darurat, berikut sejumlah siasat bekerja dari rumah


Rabu, 07 Juli 2021 / 06:10 WIB
Ada PPKM darurat, berikut sejumlah siasat bekerja dari rumah


Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jawa dan Bali pada 3-20 Juli 2021. Kebijakan ini diambil untuk mencegah lonjakan kasus positif Covid-19 di Indonesia. 

Pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya menyebutkan, salah satu aturan PPKM Darurat adalah work from home (WFH) 100% untuk sektor non-essential. Untuk sektor essential diberlakukan 50% maksimum karyawan work from office (WFO). Adapun untuk sektor kritikal diperbolehkan 100% maksimum karyawan WFO dengan protokol kesehatan. 

Chief Strategy & Business Development Officers, Corporate Secretary, dan Investor Relations PT Steel Pipe Industry Indonesia Tbk (ISSP) Johanes W. Edward mengungkapkan saat ini dirinya tengah menjalankan kombinasi WFO dan WFH dalam bekerja. ISSP tergolong sektor kritikal yang karyawannya diizinkan 100% WFO. Akan tetapi, manajemen mengupayakan sedapat mungkin memperbanyak karyawan WFH selama tidak mengganggu kinerja operasional. Langkah ini diambil mempertimbangkan kenaikan kasus positif Covid-19 yang begitu cepat.

Kendati WFH, Johanes mengaku dirinya tetap mampu produktif bekerja dari rumah. "Kalau untuk saya, mengingat ada kewajiban pelaporan dan rencana RUPS yang mendekat, tidak ada pilihan selain selalu produktif. Apalagi kami akan mengumumkan kinerja semester pertama tahun 2021 pada tanggal 28 Juli mendatang," kata Johanes kepada Kontan.co.id, Selasa (6/7). 

Baca Juga: Anies menutup kantor dan pulangkan karyawan Ray White Indonesia

Dia pun punya siasat tersendiri ketika WFH, yakni mengatur jam kerja seperti saat WFO. Termasuk, mengambil waktu jeda saat jam makan siang. Selain itu membatasi jam kerja, biasanya sampai maksimal pukul 20.00 WIB. Supaya tidak bosan, Johanes juga kerap mendengarkan musik saat bekerja. 

Langkah ini diterapkan mengingat bekerja dari rumah sebenarnya memiliki tantangan tersendiri yang justru lebih berat dibanding WFO. Misalnya saja, beban psikologis dan kelelahan akibat rapat online yang lebih instens.

Oleh karenanya selama WFH, dia merasa perlu untuk lebih memedulikan kesehatan mental. "Yang penting adalah menjaga agar tetap optimis, semangat dan menghindari terlalu banyak berita yang sifatnya negatif," imbuh dia. 

Baca Juga: PPKM Darurat kerek transaksi uang elektronik

Sementara itu, Corporate Secretary PT Damai Sejahtera Abadi Tbk (UFOE) Lina Ariawati Harijono mengungkapkan, bekerja dari rumah tidak kalah menantang dibanding WFO. "Kesulitannya adalah bosan dan juga bila ada permintaan dokumen yang masih harus disediakan secara fisik," kata Lina kepada Kontan.co.id, Selasa (6/7). 

Lina selalu berupaya meminimalisir kontak dengan orang lain untuk menyelesaikan tugas rutin maupun tugas insidental. Dia memaksimalkan penggunaan teknologi seperti Zoom meeting untuk berhubungan dengan pimpinan maupun rekan-rekan kerjanya.

Sebagai refreshing saat WFH, Lina kerap mendengarkan musik. Di samping itu, dia menyempatkan diri menambah pengetahuan, khususnya yang bisa dimanfaatkan dalam pekerjaan. Agar tetap bugar, dia juga rajin berolahraga. 

Lina menambahkan, sebenarnya ia tidak merasakan perbedaan yang signifikan selama PPKM Darurat dengan pembatasan-pembatasan sebelumnya, termasuk dalam WFH. Hanya saja untuk saat ini, karyawan perusahaan lebih didorong untuk menerima vaksin dan rutin melakukan tes antigen untuk mencegah penularan virus corona.

Baca Juga: Akademisi dan pengusaha nilai PPKM Darurat sudah tepat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Storytelling with Data (Data to Visual Story) Mastering Corporate Financial Planning & Analysis

[X]
×