Penulis: Bimo Kresnomurti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ada beberapa berbagai jenis makanan yang bisa menyebabkan bau badan. Bau badan dan ketiak tentu dapat mengganggu interaksi sosial sehari-hari.
Bau badan adalah aroma yang dihasilkan oleh tubuh manusia, terutama di area tertentu seperti ketiak, kaki, dan daerah selangkangan.
Bau badan muncul akibat interaksi antara keringat yang dihasilkan oleh kelenjar keringat dengan bakteri yang ada di kulit.
Secara umum, bau badan adalah respons alami tubuh dalam proses mengeluarkan sisa metabolisme dan menjaga suhu tubuh.
Baca Juga: 9 Cara Mengatasi Anak yang Kena Biduran dan Penyebabnya
Anda perlu memperhatikan zat-zat berikut ini jika ingin mengurangi dampak bau badan.
Penyebab Bau Badan
Berikut adalah penyebab dan zat-zat yang berkontribusi terhadap bau badan:
- Kelenjar Keringat Apokrin: Kelenjar apokrin berada di area tertentu seperti ketiak, sekitar alat kelamin, dan puting. Keringat yang dihasilkan oleh kelenjar ini memiliki kandungan protein dan lemak yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelenjar keringat eccrine.
- Bakteri Kulit: Bakteri di kulit, terutama dari genus Corynebacterium, Staphylococcus, dan Propionibacterium, berperan dalam menguraikan keringat dan sebum (minyak alami kulit) menjadi senyawa-senyawa yang menyebabkan bau tidak sedap.
- Asam Amino dan Lipid: Keringat mengandung asam amino dan lipid yang dapat diuraikan oleh bakteri, menghasilkan senyawa-senyawa berbau tidak sedap seperti amonia, asam lemak, dan amida.
- Reaksi Kimia: Kontak antara keringat dan bakteri di kulit dapat menghasilkan senyawa berbau seperti amonia, amin, dan asam lemak.
- Makanan yang Dikonsumsi: Beberapa makanan, seperti bawang putih, bawang, dan makanan berbumbu kuat, dapat mempengaruhi aroma keringat dan menyebabkan bau badan tidak sedap.
Baca Juga: Inilah 7 Bahan Alami untuk Mengatasi Ketiak Gatal beserta Tips Mencegahnya
Makanan penyebab bau badan
Simak sederet makanan penyebab bau badan yang bisa dibatasi konsumsinya dilansir dari Well and Good.
1. Sayuran Allium
Sayuran allium adalah kelompok sayuran tertentu yang kaya akan senyawa sulfur. Mungkin Anda memiliki beberapa di dapur, seperti bawang bombay, bawang putih, daun bawang, dan daun kucai.
Sayuran dari keluarga allium mengandung banyak senyawa sulfur yang dapat diserap melalui pori-pori kulit, aliran darah, dan urin, yang dapat menyebabkan bau mulut dan bergabung dengan bakteri di keringat sehingga menghasilkan bau badan.
Namun, meskipun sayuran allium dapat memengaruhi aroma tubuh Anda, bukan berarti Anda harus menghindarinya. Sayuran ini memiliki banyak manfaat gizi, seperti membantu penyerapan seng dan zat besi dalam tubuh.
Seng adalah nutrisi penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh, sementara zat besi diperlukan untuk produksi hemoglobin dalam darah yang membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Ini menjadikan sayuran allium tetap enak dan bermanfaat.
Setelah mengonsumsinya, Anda mungkin perlu menyikat gigi dan menggunakan deodoran tambahan.
2. Asparagus
Meskipun asparagus tidak mengubah bau tubuh seperti sayuran allium, asparagus juga memiliki efek yang serupa. Menurut Kroplin, asparagus dapat mempengaruhi aroma urin.
Asparagus dikenal sebagai diuretik alami yang mendukung fungsi ginjal dan kandung kemih. Ketika tubuh mencerna senyawa sulfur dalam asparagus, termasuk asam asparagusik, hal ini dapat menyebabkan urin berbau seperti asparagus.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa dua senyawa alami dalam asparagus, yaitu methanethiol dan S-methyl thioester, yang melalui proses pencernaan dapat memberikan aroma belerang pada urin.
Namun, tidak semua orang yang mengonsumsi asparagus akan mengalami efek ini ketika buang air kecil.
3. Sayuran Cruciferous
Jika Anda baru-baru ini meningkatkan konsumsi sayuran, mungkin Anda memperhatikan perubahan pada aroma tubuh, atau mungkin pada gas dan tinja. Anda dapat memasukkan sayuran ini ke dalam pola makan tanpa khawatir tentang efek belerang dengan meningkatkan konsumsi secara perlahan.
Sayuran ini meliputi kubis, brokoli, kubis Brussel, kembang kol, bok choy, lobak, dan kale.
4. Daging Merah
Penelitian menunjukkan bahwa daging merah adalah makanan lain yang sering dikaitkan dengan bau badan. Meskipun alasan pastinya belum diketahui, sebuah studi ilmiah menemukan bahwa orang yang mengonsumsi daging cenderung memiliki aroma tubuh yang lebih kuat dibandingkan mereka yang tidak makan daging.
5. Alkohol
Tubuh mengenali alkohol sebagai racun, sehingga ketika alkohol diuraikan dalam tubuh, ia berubah menjadi asam asetat.
Metabolisme tubuh akan membuangnya melalui jalur lain melalui proses yang disebut oksidasi. Proses ini memecah racun menjadi asam asetat, karbon dioksida, dan air, yang kemudian dikeluarkan melalui keringat, urin, dan pernapasan.
6. Rempah-rempah
Kuat Rempah-rempah yang menambahkan rasa pedas pada makanan Anda termasuk dalam daftar ini karena alasan yang jelas dapat menyebabkan keringat berlebih.
Semakin banyak Anda berkeringat, semakin besar kemungkinan Anda akan mengeluarkan aroma tubuh yang kuat.
Nah, penggunaan deodoran tanpa aluminium saat mengonsumsi makanan pedas dapat membantu menetralkan bau badan sekaligus menyerap keringat.
Untuk mengurangi bau badan, menjaga kebersihan tubuh secara teratur, menggunakan sabun antibakteri, mengganti pakaian bersih, dan menggunakan deodoran atau antiperspiran adalah tindakan yang dapat membantu mengatasi masalah bau badan.
Demikian informasi penjelasan terkait makanan penyebab bau badan yang wajib Anda batas konsumsinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News