kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada 12.553 Kasus HIV Anak, Kenali Tanda Gejalanya Berdasarkan Usia!


Kamis, 01 Desember 2022 / 05:03 WIB
Ada 12.553 Kasus HIV Anak, Kenali Tanda Gejalanya Berdasarkan Usia!
ILUSTRASI. Di Indonesia, kasus HIV yang menimpa anak di Indonesia tembus hingga 12.553. REUTERS/Rupak De Chowdhuri


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Setiap tanggal 1 Desember, masyarakat dunia memperingati Hari AIDS Internasional. Hal ini dilakukan agar masyarakat mewaspadai keberadaan dan penyebaran penyakit mematikan ini. 

Di Indonesia, kasus HIV yang menimpa anak di Indonesia tembus hingga 12.553. Mayoritas berusia di bawah 4 tahun dengan angka kasus 4.764 orang. 

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kemenkes Imran Pambudi mengatakan, secara keseluruhan, anak-anak yang terinfeksi HIV itu berusia di bawah 14 tahun. 

"Kalau dilihat jumlahnya, usia kurang dari empat tahun itu lebih dominan pada anak dengan HIV. Dan kalau dilihat dari total, itu ada sekitar 12.533 anak usia 14 tahun ke bawah yang diketahui status HIV-nya," ujarnya, diberitakan oleh Kompas.com, Selasa (29/11/2022). 

Adapun catatan data kasus HIV anak di Indonesia itu merupakan akumulasi dari 2020 hingga September 2022. 

Kasus HIV pada anak tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di negara lainnya, seperti Amerika Serikat. 

Dilansir dari Medical News Today, HIV adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi dan beberapa jenis kanker. 

Pada anak yang belum memiliki kekebalan yang sempurna, paparan virus HIV akan membuat infeksi yang lebih parah. Gejala HIV pada anak Masih dari laman yang sama, anak-anak yang terpapar HIV akan menunjukkan beragam gejala. 

Gejala HIV pada anak itu cenderung berbeda-beda tergantung pada usia mereka. Berikut gejala HIV pada anak: 

1. Usia 0 - 1 tahun 

Keterlambatan perkembangan fisik Pembengkakan kelenjar getah bening Diare Perut membengkak Infeksi di mulut atau sariawan Radang paru-paru. Status HIV pada bayi mungkin sulit ditentukan, sehingga perlu dilakukan tes berulang. 

2. Usia lebih dari 1 tahun 

Anak-anak yang terpapar HIV di usia lebih dari 1 tahun bisa menunjukkan gejala ringan, sedang, atau berat. Berikut rinciannya: 

a. Gejala ringan 

Pembengkakan kelenjar getah bening Kelenjar ludah membengkak Ruam gatal Infeksi telinga atau sinus yang konstan dan berulang Pembengkakan perut. 

b. Gejala sedang 

Peradangan dan pembengkakan jaringan paru-paru Diare yang berulang Kandidiasis mulut yang berlangsung selama 2 bulan Radang hati Penyakit ginjal Demam selama 1 bulan Muncul cacar air. 

c. Gejala parah 

Mengalami dua infeksi bakteri serius dalam 1 tahun Radang otak Infeksi jamur di paru-paru atau saluran napas Mengalami PCP (Pneumonia Pneumocystis). 

Penularan HIV pada anak 

Menurut Standford Medicine Children's Health, penularan virus HIV bisa terjadi karena beberapa hal, di antaranya: 

1. Kontaminasi darah 

HIV juga bisa menyebar melalui kontak dengan darah yang terinfeksi. Namun, risiko ini sangat rendah mengingat skrining ketat pada darah yang akan didonorkan. 

2. Jarum 

Penggunaan jarum suntik yang sudah terpapar oleh orang yang terinfeksi virus juga bisa menjadi media penularan HIV. Namun, di dunia medis, penularan ini sangat jarang terjadi. 

3. Transmisi vertikal 

HIV bisa menular ke bayi yang baru saja lahir dari ibunya yang sudah terinfeksi virus tersebut. Penularan HIV pada anak ini bisa terjadi selama kehamilan, saat persalinan, atau bahkan ketika menyusui. 

4. Transmisi horisontal (kontak seksual) 

Pada remaja, penularan HIB bisa terjadi melalui kontak seksual dengan pasangan yang terinfeksi. Virus HIV bisa saja masuk ke dalam tubuh melalui lapisan agina, vulva, penis, rektum, atau jaringan yang terkelupas atau teriritasi pada lapisan mulut melalui aktivitas seksual. 

Pengobatan HIV pada anak 

Hingga saat ini, HIV tidak bisa disembuhkan begitu saja. Namun, konsumsi sejumlah obat dan pemeriksaan berkala bisa memberikan kesempatan hidup yang lebih lama. 

Banyak anak yang didiagnosis mengidap HIV namun bisa berumur panjang karena mengikuti pengobatan yang disarankan dokter. 

Dikutip dari Healthline, perawatan utama untuk anak-anak yang terkena HIV adalah terapi antiretroviral. Namun, perawatan HIV pada pasien anak-anak memerlukan beberapa pertimbangan khusus, seperti usia, pertumbuhan, dan tahap perkembangan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kasus HIV Anak di Indonesia Tembus 12.553, Waspadai Tanda Gejalanya!"
Penulis : Alinda Hardiantoro
Editor : Inten Esti Pratiwi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×