kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.951.000   -8.000   -0,41%
  • USD/IDR 16.304   -11,00   -0,07%
  • IDX 7.533   43,20   0,58%
  • KOMPAS100 1.070   7,34   0,69%
  • LQ45 793   -2,68   -0,34%
  • ISSI 254   0,66   0,26%
  • IDX30 409   -1,29   -0,31%
  • IDXHIDIV20 467   -2,82   -0,60%
  • IDX80 120   -0,30   -0,25%
  • IDXV30 124   0,09   0,07%
  • IDXQ30 131   -0,56   -0,43%

9 Makanan yang Rentan Menyebabkan Keracunan Makanan, Waspadai Risiko Ini


Minggu, 10 Agustus 2025 / 20:04 WIB
9 Makanan yang Rentan Menyebabkan Keracunan Makanan, Waspadai Risiko Ini
ILUSTRASI. 9 Makanan yang Rentan Menyebabkan Keracunan Makanan, Waspadai Risiko Ini.


Sumber: Healthline,Healthline | Editor: Tiyas Septiana

KONTAN.CO.ID -  Keracunan makanan bisa terjadi karena konsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri, virus, atau toksin, meskipun jika tampilannya terasa segar. 

Mengenali makanan yang memiliki risiko tinggi membantu kamu mengambil ekstra hati-hati saat memilih, mempersiapkan, atau menyajikannya. 

Dilansir dari situs kesehatan Healthline, ada sembilan jenis makanan yang paling sering menyebabkan keracunan jika tidak diolah dengan benar atau disimpan secara aman. 

Berikut penjelasan masing-masing agar Anda dan keluarga tetap terlindungi.

Baca Juga: Data Pertumbuhan Ekonomi Diragukan, Universitas Paramadina Minta BPS Jelaskan

1. Unggas mentah atau setengah matang

Unggas mentah sering terkontaminasi bakteri seperti Campylobacter dan Salmonella.

Pastikan memasaknya dengan suhu internal yang memadai untuk membunuh kuman tersebut. Dianjurkan untuk menghindari mencuci unggas mentah agar tidak menyebarkan bakteri ke peralatan dapur lain. 

2. Sayuran dan daun mentah

Sayuran seperti selada, bayam, dan tomat sering terkontaminasi E. coli, Salmonella, maupun Listeria karena air kotor, tanah, atau pengolahan yang kurang higienis.

Karena biasa dimakan mentah, risiko penularan lebih tinggi. Selalu cuci sayuran dan buah sebelum dikonsumsi untuk mengurangi bahaya. 

3. Ikan dan kerang (seafood mentah atau kurang matang)

Keracunan jenis scombroid atau ciguatera bisa timbul dari ikan yang disimpan tidak tepat atau mengandung toksin alami.

Berbagai jenis kerang dan ikan mentah juga berisiko mengandung kuman jika air tempat tumbuhnya terkontaminasi. Memasak hingga matang dan hindari seafood dari sumber tak terverifikasi dapat meminimalkan risiko. 

4. Nasi

Bacillus cereus adalah bakteri spora yang tahan panas dan bisa berkembang di nasi yang disimpan terlalu lama pada suhu ruangan.

Itu bisa menghasilkan racun yang cepat menyebabkan muntah dan diare. Simpan nasi di kulkas segera setelah matang dan panaskan hingga benar-benar panas sebelum dikonsumsi. 

Baca Juga: Harga Buyback Emas Antam Logam Mulia Stagnan di Rp 1.797.000 Per Gram Hari Ini (10/8)

5. Deli meats (daging iris siap saji)

Produk seperti ham, salami, dan hotdog dapat mengandung Listeria dan bakteri lain meski disimpan di kulkas.

Karena slice deli meat dikeluarkan dari lemari dingin untuk waktu tertentu, risiko tumbuhnya bakteri makin tinggi. Cara menyiasatinya adalah dengan memanaskan hingga uap panas atau kurangi konsumsi produk ini mentah. 

6. Produk susu mentah (unpasteurized dairy)

Produk susu yang tak dipasteurisasi, termasuk keju lunak, rentan mengandung bakteri seperti E. coli, Salmonella, dan Listeria.

Faktanya, produk ini jauh lebih berisiko menyebabkan penyakit dan rawan menimbulkan rawatinasi atau kematian. Pilihlah produk susu yang dipasteurisasi agar selalu aman dikonsumsi. 

7. Telur mentah atau setengah matang

Telur bisa membawa Salmonella di cangkang maupun di dalamnya, bahkan jika tampak bersih.

Konsumsi telur mentah atau setengah matang meningkatkan risiko keracunan, sekitar 79.000 kasus per tahun hanya di AS. Sebaiknya pilih telur pasteurisasi atau masak hingga putih dan kuning telur matang sempurna. 

Tonton: BREAKING NEWS! Presiden Lantik 3 Jenderal Bintang Tiga, Komandan Pasukan Elite TNI

8. Buah yang mudah tercemar (melon, berry, salad buah pre-cut)

Melon dan berry sering menjadi sumber wabah Listeria dan hepatitis A karena permukaan yang sulit dibersihkan dan penanganan yang kurang higienis.

Pre-pack fruit atau salad buah yang tidak disimpan dingin dapat memperbesar risiko. Cuci bersih kulit melon dan konsumsi buah segera setelah dipotong, atau simpan dalam kulkas. 

9. Kecambah mentah (sprouts)

Kondisi hangat dan lembap yang dibutuhkan kecambah (seperti alfalfa, kacang kacangan) juga ideal bagi bakteri seperti E. coli dan Salmonella.

Banyak wabah food poisoning tahunan dikaitkan dengan kecambah mentah. Solusinya: masak kecambah sebelum dikonsumsi dan hindari versi mentah untuk keamanan lebih. 

Selanjutnya: HUT RI Promo Diskon Tambah Daya PLN 50%, Simak Ketentuan Berikut

Menarik Dibaca: HUT RI Promo Diskon Tambah Daya PLN 50%, Simak Ketentuan Berikut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×