kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

7 Gejala virus corona yang kurang umum dan baru menurut WHO


Kamis, 18 Februari 2021 / 23:45 WIB
7 Gejala virus corona yang kurang umum dan baru menurut WHO


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Kasus virus corona baru di Indonesia terus bertambah, menembus angka 1,25 juta per Kamis, 18 Februari. Masyarakat tetap harus waspada, termasuk dengan mengenali gejala virus corona.

Selain gejala virus corona yang paling umum: demam, batuk kering, dan kelelahan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat 22 gejala yang kurang umum. Sebanyak tujuh di antaranya terbilang gejala baru.

Melansir situs resmi WHO, berikut gejala yang kurang umum dan gejala baru virus corona:

  • Sifat lekas marah
  • Kebingungan
  • Kesadaran berkurang (terkadang berhubungan dengan kejang)
  • Kegelisahan
  • Depresi
  • Gangguan tidur
  • Komplikasi neurologis yang lebih parah dan jarang terjadi, seperti stroke, radang otak, delirium, dan kerusakan saraf

Baca Juga: Orang yang terjangkit virus corona tetap harus dapat vaksin, ini penjelasan WHO

Menurut WHO, gejala-gejala virus corona yang dialami biasanya bersifat ringan dan muncul secara bertahap. Beberapa orang menjadi terinfeksi tetapi hanya memiliki gejala ringan.

Pada umumnya, gejala mulai muncul sekitar lima hingga enam hari setelah terjadi pajanan. "Tetapi, waktu kemunculan gejala ini dapat berkisar 1 hingga 14 hari," ungkap WHO.

WHO menekankan, orang dari segala usia yang mengalami demam dan/atau batuk yang berhubungan dengan kesulitan bernapas atau sesak napas, nyeri atau tekanan dada, atau kehilangan kemampuan bicara atau bergerak, harus segera mencari perawatan medis. 

"Jika memungkinkan, hubungi penyedia layanan kesehatan, hotline, atau fasilitas kesehatan terlebih dahulu, sehingga Anda dapat diarahkan ke klinik yang tepat," kata WHO.

Selanjutnya: 6 Tempat berisiko tinggi penularan virus corona mengacu WHO

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×