kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

7 Cara meningkatkan daya tahan tubuh guna mencegah serangan virus corona


Kamis, 17 September 2020 / 11:01 WIB
7 Cara meningkatkan daya tahan tubuh guna mencegah serangan virus corona
ILUSTRASI. Rutin olahraga merupakan salah satu cara meningkatkan daya tahan tubuh guna mencegah serangan virus corona. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Meningkatkan daya tahan tubuh merupakan salah satu upaya terbaik untuk mencegah penularan virus corona. Pasalnya, hingga sejauh ini virus corona masih terus menular dan belum ditemukan obat maupun vaksin virus corona.

Cara meningkatkan daya tahan tubuh guna mencegah serangan virus corona bisa dilakukan dengan mudah. Beberapa hal sederhana berikut merupakan cara meningkatkan daya tahan tubuh dengan mudah.

Anda bisa melakukan beragam cara meningkatkan daya tahan tubuh sehari-hari, sebagai berikut:

1. Berjemur

Berjemur merupakan salah satu cara meningkatkan daya tahan tubuh untuk mencegah serangan virus corona. Vitamin D yang dihasilan dari sinar ultraviolet-B matahari dipercaya membantu meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh.

Meskipun Vitamin D juga bisa didapatkan dari makanan, cara terbaik untuk meningkatkan kadar vitamin tersebut adalah dengan mendapatkan sinar matahari langsung atau mengonsumsi suplemen jika mengalami kekurangan.

Baca juga: Lelang mobil sitaan pajak, Toyota Avanza harga mulai Rp 60-an juta, ada 4 unit

2. Tidur cukup

Studi menunjukkan bahwa kurang tidur dapat menurunkan kekuatan sistem kekebalan tubuh signifikan. Oleh karena itu, di tengah pandemi ini, Anda harus tidur cukup sebagai salah satu cara meningkatkan daya tahan tubuh.

Peneliti kesehatan tidur di University of California - San Francisco, Carnegie Mellon University dan University of Pittsburgh Medical Center menguji teori ini dengan mengekspos 164 sukarelawan terhadap virus flu melalui obat tetes hidung sambil memantau tidur mereka dan mengevaluasi kebiasaan kesehatan mereka.

Ternyata, partisipan yang tidur kurang dari lima jam memiliki kemungkinan empat setengah kali lebih besar terkena flu dibandingkan mereka yang rutin tidur tujuh jam semalam. "Tidak tidur pada dasarnya memengaruhi kesehatan fisik kita," kata asisten profesor psikiatri di UCSF sekaligus penulis studi, Aric Prather, PhD.




TERBARU

[X]
×