Sumber: Kompas.com | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah orang kesulitan mencari cara mengatur pola tidur setelah puasa. Sepanjang puasa Ramadan, umumnya pola tidur berubah seiring rutinitas ibadah.
Orang perlu bangun dini hari untuk santap sahur, bangun tengah malam untuk beribadah, tidur lebih malam, dan tidur siang lebih lama. Setelah Idul Fitri, perubahan jadwal tidur tersebut bakal berangsur-angsur kembali ke pola tidur normal.
Masa transisi ini terkadang menimbulkan masalah susah tidur atau gangguan pola tidur bagi sebagian orang. Dilansir dari Gulf News, tubuh membutuhkan waktu setidaknya 10 hari agar pola tidur kembali normal setelah Ramadan. Apabila transisi tidak berjalan mulus dan berkepanjangan, gangguan pola tidur ini dapat mengganggu siklus sirkadian yang mengatur jam biologis tubuh.
Seperti diketahui, perubahan siklus sirkadian dapat mengganggu kinerja liver serta memicu peradangan biang stroke dan penyakit jantung. Selain itu, gangguan pola tidur dan susah tidur setelah puasa juga bisa membuat nafsu makan meningkat dan menyebabkan gangguan kecemasan.
Baca Juga: Tips memperbaiki kesehatan keuangan pasca-Lebaran
Kabar baiknya, Anda tak perlu khawatir berlebihan. Modifikasi gaya hidup menjadi lebih sehat dapat memperbaiki gangguan pola tidur setelah Ramadan.
Melansir Egypt Independent, berikut beberapa cara mengatur kembali pola tidur setelah puasa:
1. Kembalikan jam tidur normal
Jika Anda terbiasa begadang pada malam hari dan tidur di siang hari, coba kembalikan pola tidur normal. Anda pasti kesulitan apabila tiba-tiba harus menggeser jam tidur dari pukul 12 malam menjadi pukul sembilan malam.
Tapi, gangguan pola tidur ini bisa diatasi secara bertahap. Majukan jadwal tidur satu jam lebih awal setiap hari sampai mencapai jam tidur ideal.
2. Atur asupan kafein
Beberapa orang yang sensitif kafein bisa makin susah tidur di malam hari setelah mengonsumsi kafein. Kafein bukan hanya kopi. Teh, cokelat, soda, sampai minuman berenergi juga termasuk kafein.
Asupan ini bisa bertahan di tubuh selama enam jam sampai waktunya tidur. Untuk meminimalkan risiko kafein pada tubuh, hindari kafein. Atau, atur jadwal minum kafein maksimal di sore hari agar pola tidur tak terganggu.
Baca Juga: 10 Ciri-ciri gula darah tinggi, termasuk kelelahan dan sakit gigi