kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.879   51,00   0,32%
  • IDX 7.205   64,31   0,90%
  • KOMPAS100 1.106   11,04   1,01%
  • LQ45 878   11,56   1,33%
  • ISSI 221   1,08   0,49%
  • IDX30 449   6,43   1,45%
  • IDXHIDIV20 540   5,72   1,07%
  • IDX80 127   1,45   1,15%
  • IDXV30 135   0,62   0,46%
  • IDXQ30 149   1,69   1,15%

5 Cara menjaga kesehatan reproduksi bagi remaja laki-laki maupun perempuan


Senin, 07 Desember 2020 / 15:02 WIB
5 Cara menjaga kesehatan reproduksi bagi remaja laki-laki maupun perempuan
ILUSTRASI. Sejumlah pelajar mendapat pejelasan kesehatan dari petugas Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di Indramayu, Jawa Barat, Senin (10/10). ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/pd/16.


Penulis: Virdita Ratriani

KONTAN.CO.ID - Usia remaja adalah masa transisi yang ditandai dengan berbagai perubahan emosi, psikis, dan fisik dengan ciri khas yang unik. Perubahan fisik, psikis, dan emosi remaja pada masa pubertas dapat membuat remaja lebih ekspresif dalam mengeksplorasi organ kelamin dan perilaku seksualnya.

Sementara itu, pengetahuan dan persepsi yang salah tentang seksualitas dan kesehatan reproduksi dapat menyebabkan remaja berperilaku berisiko terhadap kesehatan reproduksinya.

Penting bagi remaja yang ditandai dengan haid pertama bagi perempuan dan mimpi basah untuk laki-laki agar menjaga kesehatan reproduksinya. 

Selain itu, peran orang tua dan guru menjadi penting dalam mendampingi remaja mencari dan menemukan informasi kesehatan reproduksi yang tepat.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Indonesia rekor lagi, ini perbedaan virus corona baru dan virus flu

Hal yang perlu diketahui remaja tentang kesehatan reproduksi

Penting bagi remaja untuk mendapatkan informasi yang tepat tentang kesehatan reproduksi dan berbagai faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi.

Dirangkum dari laman resmi Kementerian Kesehatan, sebagai pengenalan terhadap kesehatan reproduksi dasar, remaja harus mengetahui beberapa hal di bawah ini:

  • Pengenalan tentang proses, fungsi, dan sistem alat reproduksi
  • Mengetahui penyakit HIV/AIDS dan penyakit menular seksual lainnya, serta dampaknya pada kondisi kesehatan organ reproduksi
  • Mengetahui dan menghindari kekerasan seksual
  • Mengetahui pengaruh media dan sosial terhadap aktivitas seksual
  • Mengembangkan kemampuan dalam berkomunikasi, terutama membentuk kepercayaan diri dengan tujuan untuk menghindari perilaku berisiko.

Baca Juga: Tingkat kepatuhan penerapan 3M di DKI Jakarta cenderung menurun



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×