Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - Jakarta. Satgas Penanganan Covid-19 mengingatkan masyarakat agar segera mendapatkan vaksin anti virus corona dosis lengkap. Pasalnya, banyak masyarakat yang belum mendapatkan vaksin Covid-19 dosis lengkap atau dosis kedua. Lalu, apa saja efek jika tidak mendapatkan vaksin Covid-19 dosis lengkap?
Jutaan warga Indonesia memang belum mendapatkan vaksin Covid-19 dosis lengkap atau kedua. Padahal, pemerintah terus mendorong pelaksanaan vaksin dosis lengkap dan booster kepada masyarakat.
Satgas Penanganan Covid-19 mencatat penerima vaksin Covid-19 dosis ke-1 pada 18 Maret 2022 bertambah 301.391 dengan totalnya melebihi 194 juta atau 194.437.519 orang. Sedangkan penerima vaksin Covid-19 dosis ke-2 pada 18 Maret 2022 bertambah 718.563 dengan totalnya melebihi 153 juta atau tepatnya 153.448.151 orang.
Sementara itu, penerima vaksin Covid-19 dosis ke-3 atau booster bertambah 530.547 dengan totalnya melebihi 16 juta atau 16.005.165 orang. Sementara target sasaran vaksinasi berada di angka 208.265.720 orang.
Dengan demikian, jumlah masyarakat Indonesia yang belum mendapatkan vaksin Covid-19 dosis lengkap sekitar 41 juta. Lalu, jumlah masyarakat Indonesia yang menjadi target sasaran vaksinasi tapi belum mendapatkan vaksin Covid-19 sebanyak 14 juta.
Baca Juga: UPDATE Covid-19 Indonesia, 18 Maret: Tambah 9.528 Kasus Baru, Meninggal 199
Efek tidak mendapat vaksin Covid-19 lengkap
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito mengingatkan masyarakat agar segera melengkapi diri dengan vaksin Covid-19 dosis kedua maupun booster. Khususnya, bagi lansia dan penderita komorbid perlu.
Karena, ada efek negatif jika masyarakat tidak mendapatkan vaksin Covid-19 dosis lengkap. Data pada 3 rumah sakit besar nasional di Indonesia menunjukkan bahwa lansia dengan komorbid diabetes melitus, hipertensi, dan gagal ginjal mendominasi pasien COVID-19 yang meninggal.
"Jangan khawatir dengan kualitas vaksin yang ada karena pemerintah menjamin bahwa dosis yang diberikan adalah dosis yang terbukti aman, efektif, dan bermutu," dalam Keterangan Pers Perkembangan Penanganan Covid-19 di Graha BNPB, Selasa (15/3/2022) yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Kementerian Kesehatan juga menegaskan, vaksin Covid-19 dosis lengkap penting untuk menangkal serangan virus corona varian Omicron yang kini melanda Indonesia. Data Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa 70% dari 8.230 pasien meninggal akibat Covid-19 pada tahun 2022 belum menerima vaksinasi lengkap.
Ini membuktikan bahwa vaksin Covid-19 dosis lengkap dan booster mampu mengurangi risiko dirawat dan kematian. Jadi, masyarakat harus segera mendapatkan vaksin Covid-19 dosis lengkap agar tidak menghadapi efek negatif serangan virus corona.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News