Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Olahraga memang kegiatan yang menyehatkan. Tapi tahukah Anda beberapa jenis olahraga bisa menyebabkan lutut nyeri dan menjadi osteoarthritis alias radang sendi.
Dalam sebuah riset yang dipublikasikan di Journal of Athletic Training, para peneliti menganalisa 17 kasus yang menilai apakah ada hubungan antara olahraga dengan radang sendi lutut yang menyebabkan rasa nyeri terhadap 3.800 atlet profesional.
Peneliti menemukan bahwa pemain sepakbola, pelari jarak jauh, atlet angkat berat, dan pegulat memiliki kecenderungan lebih besar terkena nyeri sendi lutut dibanding mereka yang melakukan olah raga lain atau yang tidak berolah raga sama sekali.
Pada dasarnya, olahragawan di empat bidang tersebut memiliki risiko osteoarthritis lutut 3 hingga 7 kali lebih besar dibanding orang-orang yang bermain basket, bertinju, menembak, atau atletik.
Dari ke-empatnya, atlet angkat berat kompetisi memiliki risiko paling besar pada lututnya, diikuti para pemain sepakbola. Hal itu terjadi karena jenis olahraga ini memberi tekanan paling besar pada sendi yang bisa berujung pada cedera lutut.
“Perlu dicatat bahwa olahraga yang memiliki risiko terbesar pada lutut adalah yang paling membebani sendinya,” ujar pimpinan peneliti Jeffrey B. Driban dari Tufts Medical Center di Boston. “Misalnya pelari marathon yang menggunakan sendinya berkilo-kilometer lebih banyak dibanding pelari biasa, atau atlet angkat berat yang membebani sendinya dengan beban yang besar dan berulang-ulang.”
Meski begitu tidak semua olahraga lari buruk untuk sendi. Mereka yang berlatih lari jarak pendek justru mendapat manfaat memperoleh tulang yang kuat dan sendi yang sehat. Begitu juga dengan angkat beban. Mereka yang berlatih dengan beban yang sesuai akan mendapat manfaat kesehatan.
Artinya bila Anda mengalami nyeri di lutut, Anda tidak perlu menghentikan latihan favorit, namun pastikan melakukan pemanasan sebelumnya, dan jangan memaksa diri terlalu keras. Peregangan yang tepat juga bisa menghindarkan dari sakit persendian selain meningkatkan intensitas olahraga secara bertahap, tidak langsung berat. (Wisnubrata)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News