Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Tiroid adalah kelenjar berbentuk seperti kupu-kupu di dalam leher Anda, tepat di atas tulang selangka. Tiroid adalah salah satu kelenjar endokrin, yang bertugas memproduksi hormon.
Hormon tiroid mengontrol banyak aktivitas tubuh seperti seberapa cepat Anda membakar kalori atau seberapa cepat detak jantung Anda. Semua itu adalah bagian dari metabolisme tubuh.
Seperti bagian tubuh lainnya, tiroid pun bisa bermasalah. Beberapa masalah yang biasanya terjadi pada tiroid adalah:
1. Hipotiroid, kelenjar tiroid kurang aktif sehingga menghasilkan hormon yang jumlahnya kurang dari yang dibutuhkan tubuh
2. Hipertiroid, kelenjar tiroid terlalu aktif sehingga menghasilkan hormon yang jumlahnya melebihi yang dibutuhkan tubuh.
3. Nodul tiroid, gumpalan yang terbentuk di dalam kelenjar tiroid dan belum diketahui penyebabnya secara pasti. Gumpalan ini bisa memicu hipertiroidisme.
4. Goiter, pembesaran yang terjadi pada kelenjar tiroid.
Gejala-gejala
Gejala hipotiroid antara lain adalah mudah lelah, tidak tahan dingin, konstipasi, capal tunnel syndrome, kurang nafsu makan, berat badan bertambah tanpa sebab yang jelas, kulit kering, rambut rontok, sulit konsentrasi, mata bengkak, suara parau, depresi, siklus mens tidak teratur.
Gejala hipertiroid antara lain adalah insomnia, tangan tremor, mudah grogi, kepanasan di temperatur dingin, sering BAB, kehilangan berat badan tanpa sebab yang jelas, keringat berlebihan, periode menstruasi menjadi jarang, sakit sendi, sulit konsentrasi, pupil mata membesar.
Gejala goiter dan nodul tiroid adalah pembesaran di leher depan bagian bawah. Pembesaran ini sering tidak menyakitkan tapi berpotensi menekan atau mengganggu struktur di sekitarnya seperti esofagus, trakea dan pembuluh darah. Tekanan pada trakea dapat menyebabkan batuk konstan, tekanan pada kerongkongan dapat menyebabkan kesulitan menelan.
Penyebab
Hipertiroid bisa disebabkan oleh berbagai faktor, misalnya obat tertentu seperti Amioradon, kelebihan konsumsi yodium, penyakit autoimun Graves, nodul tiroid, dan kanker tirod.
Hipotiroid umumnya disebabkan oleh kurangnya asupan yodium. Faktor lain yang dapat menjadi pencetusnya adalah obat-obatan hipertiroid yang tidak tepat dosis, radiasi yang digunakan untuk menangani kanker dan mutasi gen. Tiroidiatis atau radang tiroid seperti pada penyakit Hashimoto juga bisa menjadi penyebab.
Nodul tiroud juga bisa disebabkan beberapa faktor, misalnya keturunan, adenoma atau tiroid tumbuh abnormal, dan terlalu sering kena paparan radiasi.
Goiter atau gondok, umumnya disebabkan karena defisiensi yodium. Namun ada juga yang disebabkan oleh hipertiroid atau hipotiroid dan zat tiosianat di dalam rokok.
Pengobatan
Pengobatan gangguan tiroid tergantung pada penyebab dan gejalanya. Secara umum, untuk hipertiroid dan hipotiroid, dokter mungkin akan memberikan obat-obatan untuk menekan produksi hormon tiroid yang berlebihan. Atau sebaliknya, untuk mendorong produksi hormon yang kurang menjadi normal misalnya dengan penggunaan synthetic thyroid hormone levothyroxine.
Untuk goiter, bisa dengan menambah asupan yodium, jika penyebabnya karena defisiensi yodium disertai anjuran untuk berhenti merokok.
Sedangkan untuk nodul tiroid, jika jinak mungkin Anda hanya dianjurkan melakukan pemeriksaan berkala disertai pemberian obat yang disesuaikan dengan penyebabnya. Misalnya, yodium adioaktif, antitiroid, evothyroxine.
Selain obat, bisa juga pasien dianjurkan operasi karena alasan tertentu, misalnya karena obat tidak memberi kemajuan yang bermakna. (Bestari Kumala Dewi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News