Penulis: Belladina Biananda
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Trombosit merupakan sel darah tak berwarna yang bertugas untuk membantu penggumpalan darah agar pendarahan akibat luka bisa berhenti. Ada banyak hal yang jadi penyebab trombosit turun. Mulai dari gangguan pada sumsum tulang belakang, pengobatan, atau kondisi kesehatan lainnya.
Gangguan Pada Limpa
Penyebab trombosit turun yang pertama adalah adanya gangguan pada limpa. Limpa merupakan organ kecil di perut sebelah kiri yang bertugas untuk menyaring benda asing dalam darah dan melawan infeksi.
Mayo Clinic (mayoclinic.org) menyebutkan, saat limpa membengkak, organ tersebut mampu menambung lebih banyak trombosit. Hasilnya, trombosit di sirkulasi darah menjadi berkurang.
Produksi Trombosit Menurun
Sumsum tulang belakang bertugas untuk memproduksi trombosit. Saat sumsum tulang belakang mengalami gangguan, produksi trombosit bisa menurun. Beberapa faktor yang menyebabkan gangguan itu adalah leukimia, anemia, infeksi virus, kemoterapi, atau konsumsi alkohol berlebih.
Baca Juga: Penyebab leukimia dan gejala yang bisa muncul
Trombosit Hancur
Mayo Clinic mengatakan bahwa beberapa kondisi kesehatan bisa membuat trombosit mudah hancur sehingga usia hidupnya jadi semakin pendek. Hasilnya, jumlah trombosit di sirkulasi darah menjadi banyak berkurang.
Beberapa kondisi tubuh yang jadi penyebab trombosit turun adalah kehamilan, penyakit autoimun, atau terdapat bakteri dalam darah. Selain itu, penggunaan obat-obata tertentu juga bisa menyebabkan trombosit dalam tubuh berkurang.
Beberapa jenis obat membuat sistem imun tubuh bingung sehingga menghancurkan trombosit. Jenis obat yang dimaksud meliputi quinine, antibiotik, dan heparin. Mayo Clinic menambahkan, jumlah trombosit di bawah 10.000 per mikroliter dapat menyebabkan pendarahan yang berbahaya.
Baca Juga: Ini dia komponen-komponen dalam darah, beserta fungsi masing-masing
Gejala Trombosit Turun
Umumnya, penurunan jumlah trombosit dalam tubuh akan menimbulkan beberapa gejala. Anda perlu memerhatikan tanda-tanda yang muncul agar bisa mendapat penanganan yang cepat dan tepat. Beberapa gejala yang dimaksud adalah limpa yang membengkak, kelelahan, dan tubuh mudah memar.
Selain itu, pendarahan akibat luka sulit untuk berhenti. Anda perlu mengontrol pendarahan dengan pertolongan pertama agar Anda tak mengalami kehabisan darah. Salah satu caranya adalah dengan menekan luka menggunakan perban secara perlahan.
Anda juga bisa buang air kecil dan buang air besar yang disertai darah. Bagi wanita, darah haid yang keluar lebih banyak daripada biasanya. Jika gejala-gejala tersebut Anda alami, segera periksakan diri ke dokter.
Selanjutnya: Ini makanan yang bisa mempercepat proses penyembuhan Demam Berdarah Dengue (DBD)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News