Penulis: Tiyas Septiana
KONTAN.CO.ID - Musim kemarau di Indonesia tahun ini berjalan lebih panjang dengan suhu panas yang cukup ekstrem yang berkisar antara 36-41 derajat Celcius. Bahkan panas dari sinar matahari cukup menyengat hingga menyebabkan sakit kepala.
Perubahan iklim ini terjadi akibat peningkatan konsentrasi gas-gas rumah kaca di atmosfer, terutama karbon dioksida (CO2).
Gas tersebut dihasilkan dari dari pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan berbagai proses industri menyebabkan cuaca panas ekstrem. Bahkan BMKG memprediksi cuaca panas bisa mencapai 43 derajat Celcius.
Baca Juga: 10 Tanda Ginjal Anda Bermasalah Ini Wajib Diketahui, Cek Apa Saja Tandanya
Firman Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Surabaya atau UM Surabaya menjelaskan, kondisi cuaca panas ekstrem ini dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan manusia, terutama pada lansia.
Berbagai masalah kesehatan termasuk kelelahan panas, dehidrasi, dan sebagainya sewaktu-waktu bisa dialami lansia. Karena itu beberapa hal ini sangat penting untuk diperhatikan oleh masyarakat terutama lansia.
Dehidrasi
Cuaca panas dapat menyebabkan seseorang mengalami dehidrasi. Selain para pekerja bangunan yang bekerja di bawah terik matahari, lansia juga rawan mengalami dehridrasi.
Lansia merupakan kelompok paling rentan mengalami dehidrasi, karena terjadi penurunan kemampuan tubuh mereka untuk menyimpan air yang cukup seiring bertambahnya usia.
“Untuk itu bila kita tinggal bersama keluarga yang sudah lanjut usia, maka perlu diperhatikan kebutuhan minum air putih yang cukup untuk mereka, ”ujar Firman dikutip dari situs UM Surabaya.
Selama cuaca panas ini terjadi, disarankan untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh dengan minum air putih yang cukup yaitu 2 hingga 2,5 liter perhari,
Heatstroke
Paparan sinar matahari langsung dapat menyebabkan heatstroke. Heatstroke adalah kondisi kegawatdaruratan yang ditandai dengan meningkatnya suhu tubuh hingga 40 derajat Celcius.
Lansia juga lebih rentan terhadap heatstroke atau mengalami panas pada tubuh berlebihan. Pemanasan berlebihan ini dapat menyebabkan masalah kesehatan serius, termasuk pingsan dan bahkan menimbulkan kematian.
“Karena itu lansia harus betul-betul bisa menjaga diri, terutama dari paparan sinar matahari secara langsung. Carilah tempat yang sejuk atau minimal tidak panas, dan menghindari berada di bawah sinar matahari terik terlalu lama,”tambahnya.
Baca Juga: Penyebab Penyakit Autoimun, Gejala yang Muncul, dan Jenis Penyakit Autoimun
Nafsu makan menurun
Cuaca panas dapat mempengaruhi nafsu makan terutama pada lansia. Oleh sebab itu penting untuk memastikan bahwa mereka tetap terhidrasi dan mendapatkan nutrisi yang cukup.
Namun jika lansia mengalami nafsu makan menurun, sebaiknya makanan ringan dan buah-buahan dapat diberikan, karena akan sangat membantu.
Firman menegaskan, untuk melindungi lansia dari masalah kesehatan akibat cuaca panas, Anda bisa melakukan langkah-langkah pencegahan yakni:
- Minum air putih yang cukup
- Menghindari paparan sinar matahari secara langsung
- Mengenakan pakaian yang ringan dan sedikit longgar
Cuaca panas ekstrem adalah salah satu contoh nyata, dari perubahan iklim yang sedang terjadi di seluruh dunia.
“Karena itu pemerintah harus mengambil tindakan mitigasi yang tepat, dengan mengurangi emisi gas rumah kaca, untuk mengurangi frekuensi dan intensitas cuaca panas ekstrem di masa depan, mendorong penggunaan energi terbarukan dan penghematan energi,” pungkas Firman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News