kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

3 Gejala Campak pada Anak yang Perlu Diwaspadai Orangtua


Jumat, 11 Maret 2022 / 14:49 WIB
3 Gejala Campak pada Anak yang Perlu Diwaspadai Orangtua
ILUSTRASI. Gejala campak dan imunisasi cegah campak pada anak. ANTARA FOTO/Ampelsa.


Penulis: Virdita Ratriani

KONTAN.CO.ID - Gejala campak pada anak perlu diwaspadai oleh orangtua. Campak adalah penyakit infeksi virus akut serius yang sangat menular. Campak disebabkan oleh virus Paramyxovirus dan ditularkan terutama melalui udara (airborne). 

Attack rate penularan campak lebih dari 90% dari individu yang terinfeksi sejak 4 hari sebelum sampai 4 jam setelah munculnya ruam. Masa inkubasi penyakit ini terjadi pada 7-18 hari.

Perlu diketahui bahwa campak bisa menjadi masalah serius untuk semua kelompok umur. Tetapi, anak berusia di bawah 5 tahun dan dewasa lebih dari 20 tahun lebih sering mengalami komplikasi. 

Baca Juga: 4 Cara Mencegah Pneumonia pada Anak

Komplikasi yang sering terjadi adalah infeksi telinga yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran, serta diare (1 dari 10 anak).

Beberapa bisa mengalami komplikasi berat berupa pneumonia (1 dari 20 anak) yang merupakan penyebab kematian tersering pada campak, dan ensefalitis (1 dari 1000 anak) yang dapat berakhir dengan kematian. 

Setiap 1000 anak yang menderita campak, 1 atau 2 di antaranya meninggal dunia. Lantas, seperti apa gejala campak pada anak? 

Baca Juga: Apa Itu Vaksin Booster? Ini Alasan Butuh Vaksin Booster dan Kriteria Penerimanya

Gejala campak

Dirangkum dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), berikut adalah beberapa gejala campak: 

1. Demam dengan suhu badan tinggi 

Gejala campak salah satunya adalah demam dengan suhu badan biasanya di atas 38 derajat Celcius selama 3 hari atau lebih dan akan berakhir setelah 4-7 hari. Demam tinggi terjadi setelah 10-12 hari setelah tertular.

Terdapat pula batuk, pilek, mata merah atau mata berair (3C: cough, coryza, conjunctivitis).

Baca Juga: Tetap patuhi protokol kesehatan untuk cegah varian baru Covid-19 menyebar




TERBARU

[X]
×