Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dry shampoo tengah jadi buah bibir dan digemari sebagian masyarakat. Ini bahaya menggunakan dry shampoo untuk kesehatan kulit kepala.
Dry shampoo, salah satu produk yang tengah populer di kalangan masyarakat dunia.
Baca Juga: Aturan Minum Madu agar Efektif Menurunkan Asam Lambung Tinggi
Tidak sedikit orang senang menggunakan dry shampoo. Alasannya, dry shampoo praktis dan mudah digunakan.
Lantas, dry shampoo baik atau buruk untuk kulit kepala Anda?
Mengutip dari Healthline, dry shampoo aman digunakan bila digunakan beberapa kali.
Namun, saat Anda menggunakan dry shampoo terlalu sering dalam waktu lama, efeknya bisa merusak rambut dan menyebabkan masalah kulit kepala.
Efek samping dry shampoo
Berikut efek samping dry shampoo bila digunakan secara rutin dalam jangka waktu lama.
1. Tidak membersihkan rambut
Dry shampoo bukanlah shampoo. Produk ini mengandung pati dan alkohol yang bisa menyerap minyak di rambut.
Dry shampoo tidak menghilangkan minyak dan kotoran seperti scrub dengan shampoo dan air.
2. Merusak rambut
Dry shampoo mengandung alkohol yang membuat rambut menjadi kering.
Alhasil, batang rambut bisa retak dan tersangkut saat Anda menyisir atau melakukan penataan.
Dry Shampoo yang digunakan berlebihan bisa menyumbat folikel rambut. Selain itu, kulit kepala Anda akan dipenuhi produk dry shampoo bila digunakan secara terus-menerus.
3. Meningkatkan risiko kanker
Tidak ada risiko kanker yang diketahui dari penggunaan dry shampoo yang mengandung bedak.
Namun, American Cancer Society menyarankan orang yang khawatir dengan risiko kanker untuk menghindari menggunakan dry shampoo sampai penelitian lebih lanjut.
Dry shampoo menyebabkan rambut rontok atau memperlambat pertumbuhan rambut?
Tidak ada penelitian yang menunjukkan dry shampoo secara langsung menyebabkan kerontokan rambut.
Namun, penelitian menunjukkan bahwa kesehatan kulit kepala yang buruk bisa menyebabkan kerontokan rambut.
Ketika rambut muncul dari folikel yang telah rusak oleh infeksi bakteri atau jamur, serat rambut tidak melekat dengankuat di dalam folikel. Sehingga, rambut baru lebih cenderung rontok.
Baca Juga: Tinggi Serat, Ini 6 Manfaat Akar Teratai Bila Dimakan Secara Rutin
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News