kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

21 Gejala COVID-19 pada orang yang sudah dua kali divaksin, kenali


Rabu, 18 Agustus 2021 / 23:20 WIB
21 Gejala COVID-19 pada orang yang sudah dua kali divaksin, kenali


Sumber: Kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Vaksin Covid-19 memang tidak 100% menjamin seseorang terhindari dari infeksi virus corona. Jika sudah dua kali vaksin tapi terkena terkena virus corona, ada gejala yang harus Anda kenali. 

Meski begitu, manfaat vaksin adalah mencegah seseorang mengalami kondisi sakit yang parah, hingga meninggal dunia saat terpapar COVID-19. 

Karena itu, meskipun telah mendapatkan dua kali suntikan vaksin Covid-19, Anda tetap harus menerapkan protokol kesehatan 3M. 

Tetap memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan memang beralasan. Sebab, pandemi COVID-19 belum benar-benar terkendali. 

Mengutip Mirror (14/8/2021), petugas medis telah memperingatkan mereka yang telah dua kali disuntik vaksin masih bisa mengalami 21 gejala COVID-19. 

Aplikasi ZOE COVID-19 di Inggris menunjukkan tanda dan gejala yang masih dialami orang Inggris yang sudah disuntik dua kali dosis vaksin atau divaksinasi penuh. 

Baca Juga: Kasus baru COVID-19 global terus menanjak, angka kematian di Indonesia tertinggi

Pengguna melaporkan gejala yang mereka alami ke dalam aplikasi tersebut, sehingga para ilmuwan bisa melacak gejala yang paling umum. 

Profesor Tim Spector yang melakukan penelitian itu mengatakan, sebagian besar gejala tidak ada dalam daftar resmi NHS Covid. 

Daftar gejala resmi Inggris hanya termasuk demam, batuk, dan kehilangan indra perasa atau penciuman. Siapa pun dengan satu atau lebih gejala bisa lebih mungkin untuk dites positif.

Orang yang divaksin masih bisa terinfeksi 

Direktur Vaksin, Imunisasi, dan Biologi WHO Dr. Katherine O'Brien memaparkan alasan mengapa orang yang divaksinasi tetap bisa tertular Covid-19. 

Dia menyebutkan, tidak ada vaksin yang mencegah seseorang untuk dapat terinfeksi. Hal itu bukan karena vaksin tidak manjur. "Artinya, tidak semua orang yang menerima vaksin memiliki perlindungan 100 persen," kata O'Brien, Kamis (13/8). 

Menurutnya, fungsi vaksin adalah bila terinfeksi tingkat keparahan penyakit orang yang sudah divaksin lebih rendah dibanding yang belum. 

Baca Juga: Malaysia laporkan 22.242 kasus baru, tertinggi di Asia Tenggara




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×