kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Waspadai Stroke Sebagai Pemicu Kematian di Indonesia, Konfrensi Neurovaskular Digelar


Sabtu, 27 April 2024 / 22:25 WIB
Waspadai Stroke Sebagai Pemicu Kematian di Indonesia, Konfrensi Neurovaskular Digelar
ILUSTRASI. Stroke


Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Francisca bertha

KONTAN.CO.ID - Stroke menimbulkan gejala yang mempengaruhi aktivitas sehari-hari pasien karena cacat ringan hingga berat atau bahkan bantuan perawatan penuh dari perawat. Angka kejadian stroke pun terus meningkat terutama di kota-kota besar. Bahkan di beberapa wilayah banyak kasus yang tidak terdiagnosa dan tidak mendapat pengobatan yang memadai. 

Agar kesadaran masyarakat mengenai bahaya penyakit ini meningkat BLINC (Bali International Neurovascular Intervention Conference) digelar untuk pertama kalinya di Bali hingga 27 April 2024 mendatang. Konferensi ini bertujuan untuk mengedukasi banyak pihak soal bagaimana penanganan yang tepat dari penyebab kematian utama di Indonesia yaitu Stroke. 

Konferensi Intervensi Neurovaskular Internasional ini berkolaborasi dengan para ahli internasional yang didukung oleh kementerian kesehatan. Kegiatan ini menjadi wadah bagi para dokter untuk berbagi, belajar dan meningkatkan pengetahuan, serta mempererat hubungan antar negara serta memajukan industri kedokteran tepatnya dalam bidang teknik neurovaskular. 

Baca Juga: Inilah Ciri-Ciri Kolesterol Naik Tinggi Pada Wanita, Berapa Kolesterol Normal?

Affan Priyambodo CMO BLINC mengatakan bahwa  BLINC tetap berkomitmen untuk memajukan pengetahuan dalam perawatan Neurovaskular, yang bertujuan untuk mengurangi kejadian kematian terkait stroke.  

Adapun topik dalam konferensi ini berkisar dari kemajuan terkini dalam terapi endovaskular untuk pengobatan stroke dan aneurisma hingga teknologi baru dalam neuroimaging dan pemantauan intraoperatif.

Baca Juga: Putrama Wahju Setyawan Jadi Wakil Direktur Utama BNI

Affan mengatakan bahwa saat ini tercatat data pemerintah penderita stroke hampir mencapai kurang lebih dua juta kasus, namun yang bisad ditangani hanya sekitar 2500 - 3000 kasus saja. 

"Harapan besar kami dengan adanya event ini dapat memberikan perubahan kedepa nnya untuk industri neurovaskular di Indonesia.” ungkap Affan.

Rene Chapot menambahkan dengan program ini dapat membuka berbagai pihak untuk kolaborasi agar dapat mendeteksi stroke sejak dini. Akan tetapi, memang setiap pemangku kepentingan dapat berkolaborasi dengan baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×