kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Vaksinasi berjalan, protokol kesehatan tetap diterapkan


Selasa, 29 Desember 2020 / 10:50 WIB
Vaksinasi berjalan, protokol kesehatan tetap diterapkan


Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berupaya mendistribusikan vaksin Covid-19 tahun depan. Untuk mendukung hal itu, Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 84 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). 

Mengutip catatan Kontan.co.id sebelumnya, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menargetkan vaksinasi Covid-19 akan dimulai pada Januari 2021. Proses tersebut akan dilakukan secara bertahap hingga seluruh masyarakat memperoleh vaksin Covid-19. Sempat disampaikan juga, masyarakat tidak akan dikenakan biaya sama sekali alias gratis untuk mendapatkan vaksin tersebut. 

Menanggapi hal ini, Direktur Keuangan PT Kino Indonesia Tbk (KINO) Budi Muljono berharap vaksinasi Covid-19 di Indonesia dapat berjalan lancar dan cepat. "Saat ini ekonomi dan sendi-sendi kehidupan kita banyak terganggu karena pandemi. Kami berharap dengan adanya vaksin, pemulihan kehidupan dari berbagai sisi termasuk perekonomian akan berlangsung lebih cepat," kata Budi ketika dihubungi Kontan.co.id, Senin (28/12). 

Mengingat pentingnya vaksin Covid-19 bagi masyarakat, Budi meyakini pemerintah akan mengusahakan semaksimal mungkin agar pendistribusian vaksin dapat berjalan dengan lancar dan dalam waktu yang secepat mungkin. 

Baca Juga: Akan dimulai tahun 2021, ini cara masyarakat mendapatkan vaksin Covid-19

Jika vaksin Covid-19 sudah tersedia, Budi bilang akan inisiatif mencari cara untuk mendapatkannya. Ia tidak akan mengambil pendekatan wait and see terhadap vaksin yang dibagikan. Sebab, hal itu akan memperlambat penanggulangan pandemi Covid-19.

"Pertimbangan saya, vaksin dibuat tidak sembarangan dan harus melalui tiga tahap uji klinis. Sehingga, risiko sudah ditekan seminimal mungkin dan saya percaya harus ada yang memulai gerakan ketimbang semua wait and see," imbuhnya. 

Sekadar informasi, mengutip catatan Kontan.co.id sebelumnya, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menjelaskan distribusi vaksin akan dilakukan melalui Biofarma ke dinas kesehatan provinsi, kabupaten dan kota.

Baca Juga: Program vaksinasi vaksin virus corona di Uni Eropa dimulai, sasar 450 juta warga




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×