kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ukuran lengan atas, bisa prediksi risiko kematian


Selasa, 10 Januari 2017 / 12:19 WIB
Ukuran lengan atas, bisa prediksi risiko kematian


Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Ukuran lengan kita ternyata bisa digunakan untuk memprediksi apakah kita akan bertahan atau tidak dari penyakit jantung.

Dilansir dari Medicaldaily.com, studi terbaru yang dimuat dalam American Journal of Cardiology menemukan bahwa ada kaitan erat antara lingkar lengan atas dengan penyakit jantung. Mereka yang ukurannya lebih besar karena massa ototnya terjaga, mampu bertahan terhadap penyakit jantung.

Para peneliti melakukan pengukuran 600 orang lanjut usia di bagian pertengahan lengan atas dan lingkar betis, dua perhitungan yang membantu menentukan massa otot, dan mempelajari fungsi otot pasien melalui kecepatan dan kekuatan pegangan.

Dalam durasi penelitian sekitar 1,5 tahun, sekitar 72 orang yang semuanya berusia 65 tahun meninggal, tetapi responden yang memiliki ukuran lingkar lengan yang lebih besar memiliki usia harapan hidup lebih tinggi.

Ukuran lingkar lengan atas diketahui memberikan hasil yang lebih signifikan untuk memprediksi risiko bertahan atau tidak terhadap penyakit jantung. Pengukuran ini juga bisa menjadi alat sederhana untuk menentukan risiko pada orang berusia lanjut.

Orang berusia lanjut yang memiliki lingkar lengan atas kecil bisa disebut juga dengan sarkopenia, yaitu suatu kondisi kehilangan massa otot dan kekuatan.

Sarkopenia bisa disebabkan karena sejumlah faktor, misalnya perubahan hormon, kurangnya aktivitas fisik, penyakit kronik, penurunan fungsi saraf, dan nutrisi yang buruk. Sarkopenia adalah kondisi yang berbahaya karena memicu hilangnya fungsi tubuh, kelemahan, bahkan kecacatan.

Untuk menjaga kondisi otot, melakukan olahraga rutin dan aktif bergerak sangat disarankan. Kedua hal itu juga berguna untuk menjaga berat badan tidak berlebih. Kegemukan diketahui membuat jantung bekerja lebih keras dan meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, diabetes, serta Kolesterol tinggi.

(Lusia Kus Anna)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×