kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sifilis juga merusak jantung


Selasa, 14 Februari 2017 / 15:01 WIB
Sifilis juga merusak jantung


Reporter: Yulianita Daiva | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Penyakit Sifilis atau yang biasa disebut raja singa adalah penyakit menular seksual yang disebabkan karena infeksi bakteri Treponema Pallidum. Bagaimana mencegah dan mengobati penyakit Sifilis?

Ari Widodo, mantan Deputy Medical Director di SOS International Indonesia menjelaskan, pencegahan sifilis sebagai penyakit menular seksual adalah dengan tidak melakukan hubungan seksual yang tidak aman. Karena hampir semua jenis penyakit menular seksual ditularkan melalui hubungan seksual yang tidak aman.

Ada beberapa cara untuk mencegah penyakit sifilis, yaitu :

  1.     Hanya memiliki satu pasangan tetap untuk melakukan hubungan seksual.
  2.     Tidak mengonsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang.
  3.     Berbicara terbuka dengan pasangan mengenai riwayat penyakit kelamin yang dialami.
  4.     Berhenti melakukan kontak seksual dalam jangka waktu yang lama.

Namun, bagaimana jika sudah terkena penyakit Sifilis?

Menurut Ari, tahap awal penyakit ini akan muncul gejala awal berupa luka bernanah lalu menghilang. Gejala seperti itu akan muncul selama 3-12 bulan kemudian menghilang, dalam kurun waktu itu sifilis akan menular.

Setelah itu, gejalanya semakin beragam seperti muka penderita mulai berubah, nyeri dada yang mencekam, dan keadaannya memburuk hingga menyebabkan kanker mulut rahim.

Jika dibiarkan, infeksi sifilis dapat bertahan didalam tubuh selama beberapa tahun tanpa menimbulkan gejala apapun. Yang perlu diwaspadai adalah selama masa itu bakteri akan menyebar ke bagian tubuh lain dan dapat menyebabkan kondisi serius berupa kelumpuhan, kebutaan, demensia, meningitis, gangguan jantung, dan masalah koordinasi.

Karena gejala yang muncul sulit dikenali sebagai penyakit sifilis, jika memang mencurigai diri berisiko terkena penyakit sifilis. Segera lakukan tes darah untuk memastikannya.

Perawatan pada penyakit sifilis yang bisa dilakukan pada stadium awal adalah dengan pemberian suntikan antibodi, misalnya seperti suntikan penisilin yang membantu untuk menghentikan terjadinya penyakit sifilis pada penderita yang mengalami infeksi dalam jangka kurang dari setahun.

Dosis tambahan juga dibutuhkan untuk penderita sifilis dalam jangka waktu lebih dari setahun. Untuk yang mempunyai alergi pada obat penisilin, maka ada obat lain yang tersedia untuk mengobati sifilis.

Antibiotik ini hanya membantu membunuh bakteri dari penyebab penyakit sifilis dan juga membantu mencegah terjadinya stadium lebih berlanjut. Sehingga tidak bisa memperbaiki kerusakan yang terjadi.

Jika sifilis belum benar-benar hilang, hindari melakukan hubungan seksual sekitar dua minggu setelah pengobatan selesai. Jika Anda terdiagnosis sifilis, maka Anda juga harus memeriksakan kesehatan pasangan Anda saat ini atau orang yang pernah berhubungan seksual dengan Anda. Penderita juga harus sadar diri dalam melakukan pemeriksaan ulang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×