kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Nyeri lutut tanda peradangan


Kamis, 05 Mei 2016 / 18:10 WIB
Nyeri lutut tanda peradangan


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Lutut merupakan bagian sendi yang paling mudah mengalami tekanan selama aktivitas sehari-hari. Tak heran jika bagian tubuh ini rentan mengalami cedera sehingga menghambat aktivitas.

Keluhan nyeri lutut biasanya baru disadari saat kita naik atau turun tangga. Sebagian orang memang menjadikan aktivitas ini sebagai olahraga karena tidak sempat melakukan latihan kebugaran.

"Naik turun tangga memang bagus untuk endurance, tapi tidak untuk otot-otot. Ini karena saat kita naik atau turun tangga, beban di lutut bisa sampai tiga kali berat badan. Kalau otot di sekitarnya tidak kuat pasti akan terasa nyeri," kata Ade Sri Wahyuni, dokter spesialis rehabilitas medik.

Faktor lain yang bisa meningkatkan risiko nyeri lutut antara lain kelebihan berat badan, berkurangnya kekuatan otot sehingga tidak mampu menahan beban sendi, serta pernah mengalami riwayat cidera pada lutut sebelumnya.

Kegiatan yang memerlukan gerakan berulang pada sendi lutut juga dapat meningkatkan risiko nyeri lutut, misalnya saja tendonitis atau peradangan pada tendon lutut.

Nyeri lutut bisa bersifat ringan atau berat. Pada nyeri ringan, misalnya karena terkilir atau keseleo pada ligamen, penanganannya cukup dengan melakukan kompres, atau mengistirahatkan lutut dari aktivitas berat.

"Waspadai jika di bagian yang nyeri terasa hangat, bengkak, atau kemerahan. Itu merupakan gejala adanya peradangan. Segera periksakan ke dokter," kata Ade.

(Lusia Kus Anna)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×