kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mengenal terapi plasma darah konvalesen untuk pengobatan pasien corona


Jumat, 08 Januari 2021 / 07:11 WIB
Mengenal terapi plasma darah konvalesen untuk pengobatan pasien corona
ILUSTRASI. Mengenal terapi plasma darah konvalesen untuk pengobatan pasien corona . SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Pandemi corona sudah berlangsung setahun. Sejauh ini belum ada obat paten bagi pasien corona. Salah satu metode pengobatan pasien corona yang efektif menyembuhkan adalah terapi plasma darah konvalesen.

Terapi plasma darah konvalesen kini tengah menjadi perbincangan sebagai salah cara untuk membantu mereka yang tengah berjuang melawan Covid-19. Awalnya, topik ini muncul dari unggahan Twitter Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengenai imbauan dari rekannya kepada masyarakat untuk mengampanyekan sedekah darah untuk terapi plasma darah konvalesen.

Menurut dia, ada testimoni penyintas Covid-19 yang mengalami perubahan kondisi tubuh yang semakin membaik setelah melakukan terapi plasma darah konvalesen tersebut. Kini, di media sosial dan aplikasi percakapan pun banyak permintaan donor terapi plasma darah konvalesen dengan sejumlah syarat yang harus dipenuhi.

Apa saja yang perlu diketahui terkait plasma darah konvalesen. Apa itu terapi plasma darah konvalesen?

Diberitakan Kompas.com, 5 Januari 2021, Juru Bicara Satgas Covid-19 RS UNS, dr Tonang Dwi Ardyanto, mengungkapkan, terapi darah plasma konvalesen sudah dikenal sejak lama sebagai sebuah metode terapi. Menurut dia, terapi plasma darah konvalesen adalah metode terapi yang berpijak pada pemahaman bahwa seorang penyintas infeksi akan membentuk antibodi di tubuhnya setelah sembuh.

Kemudian, antibodi itu akan disimpan dalam plasma darah orang tersebut. Dari kondisi itu, para tenaga kesehatan (nakes) berusaha membantu, jika ada orang yang terinfeksi, sementara orang tersebut belum memiliki antibodi.

Kendati demikian, para nakes akan membantu dengan cara memberikan plasma dari orang yang sudah sembuh dari suatu infeksi. Sementara, untuk Covid-19, Tonang menjelaskan, acuannya adalah penyintas penyakit tersebut diharapkan sudah membentuk antibodi.

Plasma penyintas Covid-19 itu kemudian diberikan kepada orang lain yang sedang menghadapi infeksi virus corona, dengan harapan antibodi tersebut mampu melawan infeksi yang sedang berjalan.

Secara sederhana, terapi plasma darah konvalesen dapat dipahami sebagai transfer antibodi antara penyintas suatu infeksi kepada orang yang tengah mengalami infeksi.

Baca juga: Katalog promo Hari Hari KJSM 7-10 Januari, banyak diskon awal tahun



Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×