kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Louise Joy Brown, bayi tabung pertama di dunia


Jumat, 26 Maret 2021 / 11:10 WIB
Louise Joy Brown, bayi tabung pertama di dunia
ILUSTRASI. ilustrasi ibu hamil


Penulis: Virdita Ratriani

KONTAN.CO.ID - Bayi tabung adalah proses pembuahan sel telur oleh sperma di luar tubuh dan setelah menghasilkan embrio akan ditanamkan ke rahim wanita. 

Dikutip dari Medical News Today, prosedur ini juga dikenal dengan fertilisasi in vitro, atau IVF.

Dalam kehamilan normal, sperma pria bertemu sel telur wanita dan membuahinya di dalam organ reproduksi.

Telur yang telah dibuahi kemudian menempel pada dinding rahim, atau rahim, dan mulai berkembang menjadi bayi. Ini dikenal sebagai konsepsi alami.

Namun, jika konsepsi alami atau tanpa bantuan tidak memungkinkan, prosedur bayi tabung adalah salah satu pilihan bagi pasangan yang ingin memiliki keturunan. Lantas, seperti apa kisah bayi tabung pertama di dunia?

Baca Juga: ​Apa yang dimaksud dengan bayi tabung dan bagaimana prosesnya?

Louise Joy Brown, bayi tabung pertama di dunia

Prosedur bayi tabung telah digunakan sejak akhir 1970-an. 

Dikutip dari History.com, pada 25 Juli 1978, Louise Joy Brown, bayi tabung pertama di dunia lahir di Oldham dan Rumah Sakit Umum Distrik di Manchester, Inggris, dari orang tua Lesley dan Peter Brown. 

Bayi yang sehat tersebut dilahirkan tak lama sebelum tengah malam melalui operasi caesar dengan berat 2.600 gram. 

Sebelum melahirkan Louise, Lesley Brown menderita infertilitas selama bertahun-tahun karena saluran tuba yang tersumbat. 

Pada November 1977, dia menjalani prosedur IVF eksperimental.  Sel telur yang matang dikeluarkan dari salah satu ovariumnya dan dibuahi oleh sperma suaminya untuk membentuk embrio di laboratorium. 

Embrio kemudian ditanamkan ke dalam rahimnya beberapa hari kemudian. 

Baca Juga: China menciptakan tentara super, tahan sakit, dan tak kenal rasa takut

Dokter IVF-nya, ginekolog Inggris, Robert Edwards dan Patrick Steptoe, yang bekerja sama dalam prosedur ini, dianggap sebagai pelopor IVF.

Begitu media mengetahui kehamilan tersebut, keluarga Brown menghadapi pengawasan publik yang intens.

Kelahiran Louise menjadi berita utama di seluruh dunia dan menimbulkan berbagai pertanyaan mengenai hukum dan etika prosedur bayi tabung dan menimbulkan kontroversi. 

Kontroversi ini tak hanya menyangkut bidang ilmiah dan sosial, tetapi juga terkait moral. 

Baca Juga: ​7 Jenis buah yang baik untuk dikonsumsi ibu hamil

Di bidang ilmiah, kelahiran bayi tabung ini dianggap sebagai suatu penemuan luar biasa dan dinilai membuka kemungkinan baru akan masa depan.

Meski demikian, beberapa tahun kemudian keluarga Brown memiliki putri kedua, Natalie, juga melalui bayi tabung. 

Sementara, pada Desember 2006, Louise Brown yang dilahirkan dari prosedur bayi tabung berhasil melahirkan seorang anak laki-laki, Cameron John Mullinder, yang dikandung secara alami.

Kemudian, pada 2010, Robert Edwards menerima Penghargaan Nobel 2010 dalam bidang Fisiologi atau Kedokteran “untuk pengembangan fertilisasi in-vitro”.

Saat ini, IVF dianggap sebagai perawatan medis utama untuk infertilitas. Ratusan ribu anak di seluruh dunia telah lahir melalui prosedur ini, dalam beberapa kasus dengan sel telur dan sperma donor.

Selanjutnya: ​6 Manfaat jeruk untuk ibu hamil: Membantu perkembangan otak bayi dan cegah sembelit

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×