Penulis: Virdita Ratriani
KONTAN.CO.ID - Saat ini, di Indonesia masih ada anak-anak yang belum mendapatkan imunisasi secara lengkap bahkan tidak pernah mendapatkan imunisasi sedari lahir.
Hal itu menyebabkan mereka mudah tertular penyakit berbahaya karena tidak ada kekebalan terhadap penyakit tersebut.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengubah konsep imunisasi dasar lengkap menjadi imunisasi rutin lengkap. Imunisasi rutin lengkap itu terdiri dari imunisasi dasar dan lanjutan.
Imunisasi dasar saja tidak cukup, diperlukan imunisasi lanjutan untuk mempertahankan tingkat kekebalan yang optimal.
Lantas, kapan seorang anak sudah dikatakan mendapat imunisasi lengkap?
Baca Juga: Mengenal Guillane-Barre Syndrome, penyebab Guru Susan lumpuh
Tahapan imunisasi lengkap untuk anak
Dirangkum dari laman dan akun resmi Instagram Kementerian Kesehatan, berikut adalah tahapan imunisasi lengkap untuk anak:
1. Bayi usia 0-11 bulan
Sudah mendapatkan imunisasi dasar:
- Imunisasi HB 0 atau imunisasi hepatitis B sebanyak 1 dosis.
- Imunisasi Bacillus Calmette-Guerin (BCG) untuk mencegah penyakit tuberkulosis (TBC) sebanyak 1 dosis .
- Imunisasi DPT-HB-HiB untuk mencegah penyakit Difteri, Pertusis, Tetanus, Hepatitis B, serta Pneumonia (radang paru) dan Meningitis (radang selaput otak) yang disebabkan infeksi kuman Hib sebanyak 3 dosis.
- Polio tetes (OPV) untuk mencegah lumpuh layu sebanyak 4 dosis.
- Polio suntik (IPV) agar kekebalan yang terbentuk semakin sempurna sebanyak 1 dosis.
- Campak rubella sebanyak 1 dosis.
2. Anak usia 18-24 bulan
Sudah mendapatkan imunisasi lanjutan:
- Imunisasi DPT-HB-Hib 1 dosis
- Imunisasi Campak rubella 1 dosis
3. Anak Sekolah Dasar (SD)/ Madrasah Ibtidaiyah
Sudah mendapatkan imunisasi lanjutan:
- Imunisasi campak rubella dan Difteri Tetanus (DT) pada anak kelas 1 SD/MI
- Imunisasi Tetanus (Td) pada kelas 2 dan 5 SD/MI
Selanjutnya: Wajib dan gratis, berikut 5 imunisasi dasar lengkap bagi anak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News