Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - Beijing. Vaksin buatan Sinopharm dari China dipastikan bisa mencegah penularan virus corona. Efektivitas vaksin virus corona Sinopharm cukup tinggi, mencapai 79%, kalah tipis dengan vaksin buatan Pfizer-BioNtech dan Moderna.
Dilansir dari AFP, Rabu (30/12/2020), vaksin virus corona Sinopharm 79 persen efektif menurut hasil uji coba fase 3. Artinya, kemanjuran vaksin ini lebih rendah dari suntikan saingan yang dikembangkan oleh Pfizer-BioNTech dan Moderna. Meski demikian masih merupakan terobosan potensial dalam pertempuran untuk membendung pandemi di Asia.
China, tempat pandemi pertama kali muncul, telah berpacu melawan Barat untuk mengembangkan vaksin Covid-19 sendiri. Ada lima vaksin yang sudah dalam uji klinis fase 3 skala besar, tetapi belum ada yang secara resmi disetujui.
Pengumuman Rabu (30/12/2020) adalah data pertama yang dirilis mengenai kemanjuran kandidat vaksin China. "Efek perlindungan vaksin (Sinopharm CNBG Beijing) terhadap Covid-19 adalah 79,34 persen," kata Institut Produk Biologi Beijing, anak perusahaan Sinopharm yang telah mengembangkan vaksin dengan CNBG.
Baca juga: Inilah kelompok masyarakat yang rentan terinfeksi virus corona varian baru
Menurut pernyataan itu, vaksin virus corona sinopharm telah mengajukan permohonan ke regulator obat China, untuk persetujuan vaksin untuk menonaktifkan virus corona tersebut. Vaksin ini sejenis inokulasi menggunakan partikel patogen.
China telah berjuang untuk mendapatkan kepercayaan internasional untuk kandidat vaksin virus corona, yang terganjal masalah kurangnya transparansi hasil tes. Uji coba Fase 3, yang harus dilakukan di luar negeri, berjalan dengan lambat.
Pasalnya “Negeri Tirai Bambu” masih dalam upaya mengurangi penyebaran Covid-19 di dalam perbatasannya sendiri.
Sementara itu, vaksin virus corona buatan negara-negara Barat telah berkembang pesat dengan peluncuran dan persetujuan vaksin. Ratusan juta dosis telah dipesan dari kandidat vaksin virus corona terdepan, seperti Pfizer-BioNTech dan Moderna. Masing-masing vaksin virus corona tersebut memiliki tingkat efikasi 95 persen dan 94 persen.