kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,35   -7,01   -0.75%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini trik tak gampang sakit ketika pancaroba


Jumat, 21 Oktober 2016 / 18:39 WIB
Ini trik tak gampang sakit ketika pancaroba


Sumber: Kompas.com | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Akhir-akhir ini kondisi cuaca susah ditebak. Kadang hujan lebat, tapi mendadak bisa pula panas menyengat. Peralihan musim alias pancaroba sedang terjadi.

Pada kondisi ini, badan pun mau tak mau harus membuat penyesuaian, dari dingin ke panas atau sebaliknya. Makan dan minum jadi sering terasa tak nikmat. Daya tahan tubuh rawan turun.

Ketika daya tahan tubuh tidak sedang berada di posisi terbaik, meriang dan serangan penyakit rawan terjadi. Terlebih lagi, pancaroba merupakan waktu ideal untuk berkembang biak bagi virus dan bakteri. 

Seperti dimuat situs web ugm.ac.id, cuaca yang tak menentu saat pancaroba membuat kondisi lingkungan menjadi lembap. Di daerah tropis seperti Indonesia, kelembapan udara bisa mencapai 80%.

Selain lembap, paparan sinar matahari juga berkurang dari biasanya. Nah, dua keadaan itu disenangi virus dan bakteri sehingga memicu kedua mikroba ini berkembang biak lebih cepat.

Hal tersebut diamini dokter spesialis Telinga Hidung Tenggorokan (THT), Rusian Utama Roeslani. Menurut dia, penyakit mudah menyerang tubuh seseorang yang sedang beradaptasi dengan perubahan musim, apalagi bila fisiknya tak prima. “Kalau lagi lelah, fisik enggak bagus, ada virus yang masuk ke badan akhirnya bisa sakit,” papar Rusdian.

Di antara yang "rajin" menyambangi seseorang selama pancaroba adalah penyakit saluran pernapasan atas, seperti influenza, batuk, dan radang tenggorokan. “Perubahan suhu ke dingin itu kan yang pertama respons adalah hidung. Produksi lendir berlebih, jadi ingus, lari ke tenggorokan bikin radang,” ujar Rusdian.

Untuk mengurangi gangguan kesehatan selama pancaroba, Anda harus berupaya menjaga keseimbangan daya tahan tubuh atau imunitas. Caranya?

Pertama, pastikan menjaga asupan tubuh. Hindari konsumsi berlebihan makanan goreng-gorengan, bersantan, berlemak, dan makanan tak sehat lainnya. Gantilah dengan menu bergizi seperti buah-buahan dan sayuran.

Hindari pula mengonsumsi makanan yang dijual di pinggir di jalan. Selain Anda tidak tahu asal bahan dan bumbu makanan tersebut, kebersihan warung makan di pinggir jalan juga masih kerap menjadi tanda tanya.

Untuk menyiasatinya, Anda bisa membawa membawa bekal dari rumah. Atau bila terpaksa makan di pinggir jalan, carilah tempat makan yang bersih dan sehat.

Kedua, biasakan mencuci tangan sebelum makan. Walau terkesan remeh, hal ini penting agar kedua tangan Anda bersih dari kuman yang bisa saja melekat sebelumnya. Apalagi tangan adalah bagian tubuh manusia yang paling banyak bersentuhan dengan benda atau orang lain.

Ketiga, perbanyak minum air putih. Langkah ini penting karena suhu udara yang berubah cepat ditambah kondisi lingkungan lembap membuat tubuh membutuhkan banyak cairan.

Cairan dalam tubuh berperan penting dalam proses metabolisme tubuh. Bila asupan cairan kurang, Anda rentan mengalami dehidrasi. "Minum air putih 8 gelas atau sekitar 2 liter per hari itu sangat vital. Tidak boleh dilupakan," papar Ketua Departemen Ilmu Gizi FKUI-RSCM Fiastuti Witjaksono.

Keempat, pastikan istirahat cukup. Setelah seharian beraktivitas tubuh Anda butuh istirahat pada malam untuk memulihkan kondisi. Pada saat tidur malam, proses metabolisme juga berjalan.

Oleh karena itu, usahakan Anda punya waktu tidur malam cukup--tujuh sampai delapan jam. Bila Anda kurang tidur, proses metabolisme akan terganggu, tubuh tak dapat memulihkan kondisinya, yang ujung-ujungnya daya tahan tubuh menurun dan badan rentan terkena penyakit.

Terakhir, rutinlah berolahraga. Anda bisa berolahraga di dalam ruangan kalau pun cuaca tak menentu. Berolahraga memastikan Anda bugar sehingga daya tahan tubuh terjaga.

Nah, bila penyakit tetap menyambangi meski semua upaya di atas sudah Anda lakukan, segera obati. Jangan tunggu daya tahan tubuh makin tergerus oleh virus atau kuman.

(Mikhael Gewati)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×