kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gejala sakit anak yang harus segera ke dokter


Senin, 09 Januari 2017 / 15:08 WIB
Gejala sakit anak yang harus segera ke dokter


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Saat kita menjadi orangtua, pengetahuan tentang kesehatan anak sudah pasti akan meningkat. Misalnya saja mengetahui apakah anak demam dan rewel karena virus flu atau akan tumbuh gigi.

Walau begitu, terkadang ada gejala-gejala penyakit tertentu yang membingungkan dan tak pasti kapan harus membawa anak ke dokter atau menunggu gejalanya membaik sendiri.

Seperti dikutip dari situs Parents.com, para dokter anak di Amerika memberikan panduan gejala penyakit anak apa saja yang tidak boleh diabaikan orangtua.

  • Demam tinggi

Seorang anak disebut menderita demam jika suhu tubuhnya lebih dari 38 derajat celcius pada bayi berumur kurang dari tiga bulan, lebih tinggi dari 38,3 derajat celcius pada bayi usia 3-6 bulan, atau lebih tinggi dari 39 derajat pada anak berumur 6 bulan sampai dua tahun.

Meski perilaku anak lebih penting ketimbang angka di termometer, tetapi pada bayi berumur kurang dari 3 bulan perlu segera dibawa ke dokter jika demam. Pada bayi berumur lebih dari dua tahun, demam tidak membutuhkan penanganan darurat selama ia tampak normal dan cukup cairan.

  • Demam cukup lama

Waspadai jika anak demam yang tidak juga turun meski sudah diberi obat penurun panas, atau sudah berlangsung selama lima hari. Ini merupakan tanda infeksinya terlalu kuat bagi tubuh anak untuk dilawan.

  • Demam dengan sakit kepala

Demam yang diikuti dengan leher terasa kaku atau sakit kepala, serta ada ruam dan bintik kemerahan.

  • Tahi lalat yang tidak normal

Perhatikan tahi lalat di tubuh anak, terutama jika sudah ada sejak lahir. Waspadai jika bentuknya berubah, membesar, atau tampak tidak satu warna, karena itu bisa jadi pertanda potensi kanker kulit.

  • Mendadak sakit perut

Sakit perut pada bagian kanan bawah, bisa juga karena radang usus buntu. Minta anak untuk berdiri dan duduk, bila nyerinya bertambah berat kemungkinan besar memang radang usus buntuk.

Nyeri perut karena virus biasanya bergejala demam. Sementara usus buntu bisa menyebabkan anak muntah, sakit perut, atau diare.

  • Sakit kepala dan muntah

Sakit kepala yang timbul pada pagi hari bisa juga disebabkan karena migrain. Pada anak, migrain biasanya tidak berbahaya dan dipengaruhi faktor keturunan.

Waspadai sakit kepala di pagi atau tengah malam dan juga disertai muntah, karena itu bisa menandakan penyakit yang lebih serius.

  • Frekuensi buang air kecil berkurang

Mulut dan bibir kering, frekuensi buang air kecil berkurang, kulit tampak kering dan anak mengalami diare serta muntah-muntah, merupakan gejala dehidrasi. Anak harus segera mendapat cukup cairan dan bawa ke rumah sakit segera. Dehidrasi pada anak bisa berakibat fatal.

  • Bibir biru

Warna bibir yang kebiruan dan nafasnya tampak terengah-engah, serta ada suara berat saat ia bernapas, merupakan tanda ada gangguan pada paru-parunya. Pemicunya bsia karena serangan asma, penyakit radang paru, atau juga anak menelan sesuatu. Segera bawa anak ke dokter.

(Lusia Kus Anna)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×