kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Vaksinasi Covid-19 pada anak perlu dilakukan, ini ternyata sebabnya


Sabtu, 31 Juli 2021 / 04:30 WIB
Vaksinasi Covid-19 pada anak perlu dilakukan, ini ternyata sebabnya


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah memulai program vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 12 tahun-17 tahun sejak awal Juli 2021. Vaksinasi ini merupakan wujud perhatian pemerintah terhadap kelompok anak-anak yang rentan menjadi silent spreader dan berpotensi menularkan Covid-19 kepada orang lain yang ada di sekitar mereka.

Hanya saja, Dokter Residen Penyakit Dalam RSUD Dr. Soetomo Surabaya dr Caesar mengatakan, hingga saat ini pelaksanaan vaksinasi untuk anak masih kurang gencar, karena stok vaksin yang masih terbatas.

Kenapa vaksinasi Covid-19 untuk anak ini penting? Caesar menyebutkan, 1 dari 8 orang yang terinfeksi Covid-19 adalah anak. Gejala klinis Covid-19 pada anak sama dengan orang dewasa bisa ringan sampai berat dan menyebabkan kematian. Menariknya, sebanyak 20% anak yang terinfeksi Covid-19 bisa tidak menunjukkan gejala klinis.

"Vaksinasi Covid-19 untuk anak sangat penting karena kasusnya cukup tinggi, dimana 1 dari 8 orang yang tertular covid adalah anak usia 0-18 tahun. Anak juga dapat tertular atau menularkan virus Covid 19 ke anak-anak atau orang dewasa di sekitarnya," kata Caesar kepada kontan.co.id, Jumat (30/7).

Baca Juga: Jokowi yakin kalau 70% penduduk sudah divaksin, daya tular Covid-19 melambat

Jadi, kata Caesar, untuk memutus penularan timbal balik ini perlu percepatan vaksinasi pada anak, terutama remaja dengan mobilitas tinggi.

Caesar menyebut, tidak banyak perbedaan antara vaksin untuk anak dan dewasa. Kurang lebih sama seperti vaksin pada orang dewasa. Cuma, kata Caesar, vaksin yang disarankan sementara ialah yang platform inactivated seperti Coronavac buatan Sinovac, mengacu pada hasil penelitian.

Selain itu, kata Caesar, ada beberapa kondisi juga dimana anak tidak boleh menerima vaksin seperti yang mengidap penyakit autoimun, kanker yang sedang menjalani kemoterapi/radioterapi, dan lain lain.

Caesar mengatakan, berdasarkan data Kementerian Kesehatan, per 12 Juli 2021 sekitar 548.000 anak dari target 11,9 juta anak usia 12-17 tahun sudah divaksin.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: UPDATE Vaksinasi Covid-19, Jumat (30/7): Vaksinasi lengkap baru 9,67% dari target

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×