kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tahun depan AccorHotels tambah 19 jaringan hotel baru


Rabu, 05 Desember 2018 / 18:12 WIB
Tahun depan AccorHotels tambah 19 jaringan hotel baru
ILUSTRASI. Kamar Hotel Novotel


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. AccorHotels terus melebarkan sayap akan hotel-hotel yang dikelolanya. Tahun depan, AccorHotels akan kembali menambah portofolio hotel yang dikelolanya sebanyak 19 hotel.

Garth Simmons, Chief Operating Officer AcoorHotels Indonesia-Malaysia-Singapura menyebutkan bahwa sampai akhir tahun masih akan menambah portofolio hotel yang dikelola. "Sampai akhir tahun akan tambah 2 hotel lagi," ujarnya di PIK Avenue, Jakarta, Rabu (5/12).

Dengan rencana penambahan 2 hotel kembali, maka jaringan hotel yang dikelola perusahaan sebanyak 120 hotel sampai akhir tahun nanti di Indonesia. Sedangkan, saat ini perusahaan mengelola sebanyak 118 unit hotel dengan total kamar sebanyak 24.000 kamar di Indonesia.

Sedangkan untuk rencana ekspansi di tahun depan, Garth menyebutkan 70% akan tersebar di Pulau Jawa, sedangkan sisanya akan tersebar di Sumatera dan Indonesia Timur. Menilik pada tingkat okupansi hotelnya disebutnya sangat beragam. Hanya saja jaringan hotelnya di Jakarta disebutnya memiliki okupansi yang sangat baik sekitar 70%. Karenya, Pulau Jawa masih menjadi prioritasnya.

Juga, di tahun depan ia bilang ada kemungkinan membuka lebih dari 19 hotel lantaran juga akan melakukan akuisisi. Namun, ia enggan untuk memberikan detail terkait rencana akuisisi tersebut. Hal tersebut berkairan dengan target sampai dengan 2020, AccorHotels menargetkan memiliki 200 hotel tersebar di seluruh Indonesia.

Untuk investasi yang digelontorkan terkait rencana tersebut Garth menjawab secara diplomatis yang mana dana yang dibutuhkan tergantung dari lokasi hotel yang akan dibuka dan jumlah kamar. "Jadi memang tergantung juga hasil akhir, jadi memang bisa beragam US$ 50.000 - US$ 200.000 per kamar di Indonesia," tuturnya.

Garth juga bilang untuk di Indonesia sendiri masih memiliki potensi yang sangat besar. Hal tersebut lantaran adanya 10 Bali Baru yang sedang digarap pemerintah. Karenanya, perusahaan juga berupaya menargetkan pertumbuhan hotel yang dikelolanya. Hanya saja, ia menekankan tergantung dari pembangunan infrastruktur yang sedang digenjot pemerintah.

Sedangkan sampai akhir tahun ini, ia bilang perusahaan juga masih mencatatkan pertumbuhan pendapatan. Adapun pertumbuhannya mencapai hampir 20%. Sayangnya ia tidak menyebutkan secara detail pendapatan yang diraihnya.

Sudah 25 tahun AccorHotels di Indonesia, Garth juga bilang bahwa terkait proyeksi tantangan yang harus dihadapi di tahun depan, ia mengkilas balik pada tahun ini yang mana pertumbuhan agak sedikit lambat sehingga berimbas pada melambatnya pengembangan sehingga ada beberapa proyek hotelnya yang harus dimundurkan di tahun depan. Namun, di tahun depan ia optimis pertumbuhan ekonomi akan semakin membaik kembali.

Sekedar info, baru saja AccorHotels mengumumkan hotel barunya yaitu Swissotel yang berlokasi di PIK. Adapun hotel milik Agung Sedayu Grup tersebut akan dibuka pada pertebgahan tahun depan dengan 412 kamar tidur, 6 gerai makan, 1 executive lounge, fasilitas the Purovel Spa & Sport, serta ruang perhelatan acara seluas 3.044 meter persegi yang dapat menampung hingga 3.000 tamu di ballroom.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×