kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sejak dini, kenalkan anak berinvestasi


Kamis, 17 November 2016 / 10:29 WIB
Sejak dini, kenalkan anak berinvestasi


Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Setiap orang tua pasti ingin anaknya mandiri dan lebih sukses ketimbang dirinya sendiri. Lalu, bagaimana caranya? Yuk, ajarkan anak berinvestasi sejak dini.

Risza Bambang, Perencana Keuangan One Shildt Financial Planning mengatakan mengajarkan anak investasi dimulai sejak mereka sudah tahu fungsi dan nilai uang.

"Tetapi sebaiknya dimulai dengan konsep menabung terlebih dahulu," kata Risza pada KONTAN, Rabu (16/11)

Menurut Risza, mengenalkan anak ke investasi penting karena pelajaran keuangan tidak diajarkan di sekolah. Padahal keuangan adalah suatu hal fundamental bagi manusia untuk bertahan hidup.

Nah, cara mengenalkannya bisa dengan membekali anak dengan pengetahuan tentang Cash Flow, Saving dan Investasi.

"Sehingga mereka bisa mempersiapkan tujuan keuangan masa depan yang sesuai dengan profil, kebutuhan dan kondisi keuangan," kata Risza.

Awalnya memang dimulai dengan menabung tetaoi ini harus ditambahkan dengab pengetahuan dan cara untuk mengembangkan tabungan sehingga nilainya tidak drop digerus inflasi. Selain itu, hasil investasi akan bermanfaat sebagai alat keuangan membiayai kebutuhan masa depan

Waktu yang cocok untuk mengenalkan investasi adalah setelah anak menguasai ilmu berhitung tambah kurang kali bagi dengan jumlah yang cukup besar maka pembelajaran menabung dan investasi.

Hal itu bisa diperkenalkan melalui uang jajan anak, diberikan informasi dan contoh bagaimana menggunakan uang jajan untuk membiayai jajanan dan/atau makan siang anak di sekolah. Mulai dari nilai yang harus dibayar serta kembalian.

Lalu juga diberikan pengertian bahwa sisa uang jajan dapat ditabung untuk dikumpulkan sampai jangka waktu tertentu sehingga nilainya besar untuk cukup membeli sesuatu yang diidamkan anak meski masih dalam skala terjangkau

"Kebiasaan ini akan membuat anak terinspirasi untuk memikirkan bagaimana caranya nilai bertambah banyak sehingga cukup membiayai yang diinginkan atau kebutuhan yang lebih bernilai besar jumlahnya," ujar Risza

Pada saat anak sudah cukup usia dan mandiri untuk diberikan uang jajan yang lebih besar maka bisa mulai diperkenalkan menabung di bank dan bukan celengan lagi. Dengan begitu, akan dapat bunga yang bisa memperbesar nilai saldo, serta fasilitas tarik dana di ATM untuk kepraktisan.

Nah, biasanya saat itu akan timbul godaan manusiawi bagi anak untuk belanja gaya remaja sehingga akan mengurangi uang jajan. Di sinilah perlunya memberikan pemahaman keuntungan dan kerugian pengelolaan arus kas serta menjaga agar disiplin menabung tetap terjaga.

Pengetahuan ini harus terus dipupuk dan jangan bosan mengulangnya untuk setiap momen. Misalnya jika anak dapat hadiah uang atas ulang tahun, hari raya disisihkan untuk menabung.

"Pemahaman yang lebih tinggi bisa dilakukan saat anak sudah SMA atau Kuliah dengan mengenalkan produk investasi yang lebih beragam dengan untung ruginya," saran Risza.

Produk investasi di sini misalnya bisa berupa reksadana, logam mulia, saham dan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×