Sajian Palembang di Kota Hujan

Minggu, 24 Juni 2018 | 12:00 WIB   Reporter: Fransiska Firlana
Sajian Palembang di Kota Hujan


KEDAI MASAKAN IKAN - BOGOR. Ada sebuah bangunan bergaya etnik yang khas Palembang di bilangan Warung Jambu, Bogor. Bangunan itu sebuah rumah makan dengan gaya limasan Palembang.Tulisan di tembok rumah makan itu berbunyi Pondok Bahrein Makanan Khas Palembang. Dari luar rumah makan, tak tampak keramaian pembeli. Hanya tampak beberapa mobil berjajar di depannya

Namun siapa sangka, ketika masuk ke Pondok Bahrein, Anda akan melihat kesibukan penikmat makanan khas Palembang yang memenuhi rumah makan itu. Kalau pas jam makan siang pengunjung ramai. "Tapi kalau jam makan lewat, ya ada saja pembeli yang datang," ujar Emma Rahma, pengelola Pondok Bahrein.

Pelanggan di kedai ini, kebanyakan orang-orang kantoran sekitar Kota Bogor juga keluarga."Kalau akhir pekan, seperti temu kangen orang Palembang di sini. Banyak rombongan yang makan di tempat kami," kata Emma.

Pondok Bahrein kesohor dengan sajian Empek-Empek Jukfin. Empek-empek ini sudah hadir di Bogor sejak tahun 1998. Bahkan Walikota Bogor Bima Arya sudah menjadi pelanggan setianya.

Empek-empek di kedai ini memang nendang rasanya. Ikannya terasa sekali. Apalagi cukonya, greget di mulut. Selain beda di rasa, empek-empek Jukfin di kedainya ini memiliki perbedaan dibandingkan dengan empek-empek tempat lain. Empek-empek Jukfin terdiri dari empek-empek kapal selam yang dibenamkan dalam mi kuning dan bihun putih. Tak ketinggalan tentu, potongan timun dan taburan ebi. Sedangkan cukonya disajikan terpisah.

Mi kuning yang dipakai rasanya jauh lebih kenyal. Bahan baku mi ini ternyata bukan mi kuning pada umumnya, tapi menggunakan spageti.

Selain empek-empek Jukfin, tersedia empek-empek kulit yang berwarna lebih gelap dengan bentuk pipih dan tebal. Rasa ikannya sangat kuat. Ada juga empek-empek adaan yang lembut dan empuk dengan sensasi daun bawang. Lenjernya juga gurih dan kenyal.

Nah, makanan palembang lain yang patut Anda coba adalah pindang ikan patin yang disajikan dalam kondisi panas. Warna kuahnya merah menyala dan sangat menggoda.

Sensasi minyak dengan kacang panjang yang berenang, daun bawang nan hijau, serta merahnya irisan tomat membuat warna semangkuk pindang patin makin menggugah selera.

Ketika menyendok kuahnya, akan terasa tekstur yang begitu kental. Ketika diseruput, banyak sensasi yang bisa Anda rasakan. Ada manis, pedas, asam, dan juga wangi.

Rasa asam yang kuat ini antara lain berasal dari potongan nanas yang dipadu daun kemangi sehingga terasa segar. Daging ikan patinnya lembut dan gurih, tidak bau lumpur. Masakan jadi klop dipadukan dengan nasi hangat.

Bahan pilihan

Harga yang ditawarkan di kedai ini cukup ramah kok. Misalnya seporsi empek-empek Jukfin dibanderol Rp 30.000 dan pindang pating Rp 40.000.

Ada juga sajian khas Palembang lainnya seperti brengkes tempoyak, tekwan, rujak mi.

Untuk menjaga kualitas menu di Pondok Bahrein, Emma menggunakan bahan-bahan berkualitas. Misalnya bahan baku pindang ikan patin, Pondok Bahrein mendatangkan ikan patin dari Palembang.

Jumlah ikan patin yang dikirim dari Palembang sekitar 30 kilogram (kg) untuk sekali kirim. Dalam sebulan pengiriman ikan patin sebanyak tiga kali. "Kami pilih ikan patin langsung dari Palembang karena ikan patin di sana tidak bau lumpur atau tanah," kata Emma.

Sedangkan untuk bahan baku empek-empek, ikan kedai ini menggunakan ikan tengiri berkualitas. Ikan tengirinya berasal dari nelayan-nelayan di Muara Angke, Jakarta.

Ikan tengiri yang digunakan sebagai bahan baku empek-empek sebanyak 1000 kg per bulan. Ya kalau belanja ikannya minim 300 kg sekali belanja. "Sebulan belanja ikannya dua kali," kata Emma.

Tertarik mencicipi?

 

Pondok Bahrein

Jl. Pandawa No.43 Warung Jambu, Bogor

(0251) 8355642

Koordinat GPS:

-6.5687265,106.8085357,17z

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Fransiska Firlana

Terbaru