Rubah Lost in Puppets, perpaduan konser dan pertunjukan wayang

Minggu, 04 Maret 2018 | 21:10 WIB   Reporter: Andy Dwijayanto
Rubah Lost in Puppets, perpaduan konser dan pertunjukan wayang

Kelompok seni Rubah di Selatan


PAMERAN SENI - JAKARTA. Melalui program Ruang Kreatif: Seni Pertunjukan Indonesia, Bakti Budaya Djarum Foundation bersama dengan Garin Workshop mengajak para seniman muda Indonesia untuk berkarya dan membangun komunitas seni di lingkungannya.

Mulai dari roadshow, pengiriman proposal art project, dan workshop mengenai manajemen produksi, akhirnya terpilihlah 10 kelompok seni yang berkesempatan untuk menampilkan karyanya di Galeri Indonesia Kaya, sepanjang akhir pekan di bulan Maret dan di awal bulan April nanti.

Kemarin penikmat seni di Auditorium Galeri Indonesia Kaya dihibur dengan penampilan dari salah satu kelompok seni terpilih program Ruang Kreatif: Seni Pertunjukan Indonesia. Berasal dari Yogyakarta, Rubah di Selatan menghadirkan nuansa baru dalam menikmati seni tradisi budaya Indonesia.

"Kami harap, pertunjukan konser wayang yang ditampilkan ini dapat menjadi sebuah sajian seni bermanfaat dan inspiratif di akhir pekan,” ujar Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation dalam siaran pers, Sabtu (3/3).

Selama kurang lebih satu jam, pertunjukan ini merepresentasikan cerita dari karya-karya musik Rubah di Selatan yang kemudian diadaptasi dengan cerita pewayangan Punakawan. Mewakili tradisi dan kearifan lokal yang diwujudkan sebagai sosok rubah perempuan yang hidup tenteram di jaman dulu yang digambarkan sebagai dunia rubah.

Pertunjukan kali ini merupakan bentuk eksperimen untuk membuat konser dalam bentuk wayang ataupun wayang dalam bentuk konser. Proses pelatihan dan mentoring untuk pertunjukan ini dilakukan selama tiga bulan dan jadilah Rubah Lost in Puppets.

"Sebuah pertunjukan sebagai harapan dan mengajak masyarakat khususnya generasi muda untuk kembali mengingat sebuah keistimewaan tradisi kearifan lokal yang menjadi tanggung jawab kita bersama sebagai generasi penerus bangsa,” tambah Mallinda, vokalis Rubah di Selatan.

Beranggotakan 4 orang, band berjenis musik ethnic folk ini terdiri dari Mallinda (vokal), Gilang (gitar), Adnan (keyboard), dan Ronie (perkusi etnik). Kecintaan keempat orang tersebut pada musik dan tradisi mengantarkan mereka pada satu dimensi seni yang sedikit terbilang berbeda, mengingat perlakuan tradisi, kebudayaan, kearifan lokal yang banyak dikenal sebagai suatu hal yang kaku, mereka bawakan dengan paduan musik kini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sofyan Hidayat

Terbaru