kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45925,51   -5,84   -0.63%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Protokol 3M harus jadi budaya masyarakat


Senin, 18 Januari 2021 / 09:45 WIB
Protokol 3M harus jadi budaya masyarakat


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Penularan virus Covid-19 di tanah air semakin menjadi-jadi. Kini, banyak ahli menilai protokol kesehatan 3M yakni menggunakan masker-menjaga jarak-mencuci tangan tidak lagi cukup untuk melawan penyebaran virus. Melainkan perlu menambah protokol kesehatan menjadi 5M yang ditambah adalah menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas.

Direktur IndoSterling AM Fitzgerald Stevan Purba mengatakan dia cukup mudah untuk menjauhi kerumunan, meski masyarakat Indonesia pada umumnya sulit untuk tidak berkerumun. Misalnya, saat sedang pergi atau pulang dari kantor. Belum lagi, sebagian masyarakat memiliki pekerjaan yang bergantung pada kerumunan orang, seperti pedagang di pasar, pusat hiburan, kafe dan restoran.

Namun, bagi Stevan cukup sulit untuk mengurangi mobilitas dan butuh penyesuaian lebih. "Mengingat industri keuangan masih belum menyesuaikan untuk pertemuan melalui daring dan masih memiliki preferensi untuk bertatap muka langsung dan menyelesaikan utusan secara langsung," kata Stevan, Minggu (17/1).

Dengan melihat aktivitas ekonomi Indonesia yang akan sulit untuk menerapkan lockdown total, menurut Stevan pemerintah ujung-ujungnya hanya dapat menggalakkan protokol kesehatan 3M sampai lama-kelamaan bisa membudaya di masyarakat. "Banyak sektor bisnis informal yang bergantung pada kontak langsung dan kerumunan orang, sehingga tambahan 2M sulit dijalankan," kata Stevan.

Baca Juga: Kemenkes tegaskan usia 60 tahun ke atas tidak boleh divaksin Covid-19

Kasus baru corona di Indonesia belum terlihat tanda-tanda bakal mereda. Sebaliknya, penambahan kasus baru corona semakin tinggi tembus level 900.000.

Melansir laman Covid19.go.id, hingga Minggu (17/1) ada tambahan 11.287 kasus baru yang terinfeksi corona di Indonesia. Sehingga total menjadi 907.929 kasus positif corona.

Sementara itu, jumlah yang sembuh dari kasus corona bertambah 9.102 orang, merupakan rekor tertinggi. Sehingga kasus sembuh Covid-19 menjadi sebanyak 736.460.

Sedangkan jumlah orang yang meninggal akibat virus corona di Indonesia bertambah 220 orang menjadi sebanyak 25.987 orang.

Baca Juga: Indonesia dan Singapura sudah vaksin Covid-19, netizen Malaysia iri

Lantaran masih tingginya tambahan kasus positif corona, pemerintah meminta masyarakat memiliki tanggung jawab yang tinggi dan kolektif untuk mematuhi protokol kesehatan. Karena untuk menekan wabah corona, dimulai dari menekan angka penularan.

Untuk itu, pemerintah menekankan pentingnya perilaku 3M yakni memakai masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak dan menghindari kerumunan.

Berdasarkan banyak penelitian, rajin mencuci tangan bisa menurunkan risiko penularan virus, termasuk virus corona sebesar 35%.

Sementara memakai masker bisa mengurangi risiko penularan virus corona hingga 45% kalau memakai masker kain. Sementara kalau menggunakan masker medis, risiko penularan berkurang hingga 75%.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Baca Juga: Pemerintah siapkan regulasi tanggung kasus kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×