kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengembang andalkan gimmick untuk genjot penjualan di sisa tahun ini


Jumat, 05 Oktober 2018 / 14:31 WIB
Pengembang andalkan gimmick untuk genjot penjualan di sisa tahun ini
ILUSTRASI. Aparteman bakrieland development ELTY


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki kuartal terakhir di tahun 2018, pelaku industri properti terus berharap akan ada perubahan besar yang terjadi. Sayang, kondisi pasar yang masih melambat berdampak cukup dalam pada penjualan proyek. Penjualan properti di paruh pertama 2018 tidak berbeda jauh dari semester II-2017.

Prospek properti sendiri sangat bergantung pada beberapa faktor eksternal terkait, diantaranya pertumbuhan ekonomi, siklus bisnis, suku bunga, rasio Loan to Value (LTV), infrastruktur, demografi (populasi: jumlah dan usia), regulasi pemerintah, dan lokasi. Realisasi pertumbuban ekonomi Indonesia pada tahun ini diperkirakan meleset dari target (5,2%) atau hanya tumbuh 5,05%.

Menyiasati kondisi pasar yang masih lesu, pengembang pun memilih melakukan berbagai siasat agar penjualan tetap terjaga. PT Bakrie Swasakti Utama, misalnya, mengupayakan pendekatan kepada konsumen dengan melancarkan sejumlah gimmick.

“Kondisi pasar yang melambat sangat terasa khususnya pada properti harga di atas Rp1 miliar. Pembeli cenderung menunggu sehingga keputusan pembelian jadi lebih lama. Termasuk juga saat memilih waktu pembayaran, konsumen lebih mempertimbangkan tenor panjang,” jelas Hermon Simanjuntak, Marketing & Sales Division Head PT Bakrie Swasakti Utama dalam siaran persnya, Jumat (5/10).

Dia mengatakan, pihaknya sedang melakukan diskon untuk pembayaran secara tunai keras saat ini. Gimmick lain, bayar tunai empat kali langsung serah terima unit, dan gratis biaya membership gym di Elite Club Epicentrum.

"Dari strategi ini hasilnya lumayan, kami bahkan cukup percaya diri mampu membukukan target penjualan di akhir tahun sebesar Rp 360 miliar untuk proyek The Masterpiece dan The Empyreal,” kata Hermon.

The Masterpiece dan The Empyreal merupakan proyek apartemen yang berlokasi di jantung CBD Kuningan. Berdiri di atas lahan seluas 26.7957 m², unitnya dipasarkan kisaran Rp 2,7 miliar sampai Rp 8 miliaran.

The Masterpiece menawarkan tipe 2 bedroom (83 m² dan 105 m²) dan 3 bedroom (147 m² dan 176 m²), sementara The Empyreal memiliki tipe 1+1 bedroom (66 m² dan 70 m²), 2 bedroom (86 m²), dan 3 bedroom (127 m²).

Fasilitas yang dihadirkan apartemen demi memenuhi kebutuhan penghuni di antaranya kids playground, taman, kolam renang, CCTV 24 jam, lahan parkir cukup luas, ruang lounge eksklusif, hingga klub kesehatan. “The Masterpiece dan The Empyreal sangat layak dijadikan instrumen investasi, sebab harga sewa untuk unit dengan dua kamar sekitar Rp 250 juta per tahun,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×