kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pembelajaran tatap muka di sekolah, amankah?


Kamis, 17 Juni 2021 / 10:58 WIB
 Pembelajaran tatap muka di sekolah, amankah?
ILUSTRASI. Sejumlah siswa-siswi mengikuti proses pembelajaran tatap muka tahap kedua di SDN Cideng 10, Jakarta Pusat, Rabu (9/6/2021)


Reporter: Amanda Christabel | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berencana melaksanakan sekolah tatap muka. Joko Widodo melihat pelaksanaan sekolah tatap muka terbatas yang akan dilakukan berbeda dengan sekolah tatap muka biasa. Rencananya, dalam satu ruang kelas hanya diisi 25%, maksimal pembelajaran dua jam dan satu minggu hanya dua kali.

Kebijakan ini ditanggapi oleh salah satu ibu rumah tangga, Rahayu Andini, yang juga aktif bekerja sebagai Marketing Communication di PT Radio Candrika Widya Swara. Dirinya mengatakan mengikuti isu terkait pembelajaran tatap muka yang sedang direncanakan pemerintah.

“Menurut saya, koordinasi dan kondisinya belum pas. Apakah simulasinya sudah dilaksanakan dengan benar dan dievaluasi? Karena untuk standar protokol kesehatan, baik sekolah daring atau luring, orangtua akan tetap konsisten untuk menjaga anaknya,” terang Rahayu kepada Kontan.co.id, Rabu (16/6).

Baca Juga: Tak hanya guru, murid juga seharusnya mendapatkan vaksinasi Covid-19

Rahayu mengatakan, dirinya sebagai ibu dari satu orang anak yang tahun ini akan memasuki jenjang sekolah dasar masih dirasa kurang tepat untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka.

“Mungkin yang ada di pikiran anak-anak SD kalau ke sekolah itu belajar dan bermain. Saya merasa anak-anak akan komplain juga dengan sekolah yang tidak ada jam istirahatnya,” kata Rahayu.

Rahayu saat ini mengaku tidak setuju, lantaran kasus Covid-19 di Indonesia makin tinggi. “Walaupun pemerintah bilang harus sudah dimulai karena banyak keresahan atau kesulitan dari para pengajar tentang sulitnya belajar daring, mulai dari fasilitas dan lainnya,” ujarnya.

“Akan tetapi, orang tua manapun pasti akan lebih mementingkan kesehatan anak. Jadi, sambil menunggu situasi dan kondisi pemerintah benar-benar siap, saya akan mendampingi anak saya sekolah di rumah”.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×