kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menkes dorong pengembangan obat dan fasilitas kesehatan anti kanker


Selasa, 09 Juli 2019 / 15:57 WIB
Menkes dorong pengembangan obat dan fasilitas kesehatan anti kanker


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - CIKARANG. Menteri Kesehatan (Menkes) RI Nila Moeloek hadir dalam peresmian pabrik obat onkologi atau anti-kanker milik PT CKD OTTO Pharmaceuticals di Cikarang. Dalam kesempatan tersebut menkes juga menyampaikan apresiasi dan bakal mendorong adanya investasi sektor farmasi di Indonesia.

Pabrik penghasil produk onkologi tersebut dianggap sejalan dengan Inpres Nomor 6 Tahun 2016 yang meminta adanya percepatan pembangunan industri farmasi di Indonesia. "Juga mengurangi ketergantungan dari impor," ujar Menkes Nila Moeloek saat memberikan sambutan, Selasa (9/7).

Baca Juga: Kominfo tegaskan hanya blokir iklan rokok yang tak sesuai aturan

Kanker sendiri termasuk penyakit katastropis yang bersanding dengan penyakit jantung dan diabetes. Ketiganya kata menkes menelan porsi hingga 20% dari anggaran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan dalam satu tahun.

Sementara itu, kebanyakan pasien kanker Indonesia memilih opsi berobat keluar negeri ketimbang di dalam, apakah ada rencana penambahan fasilitas kesehatan anti-kanker lagi? Tanggapan menkes saat ini memang sudah ada Rumah Sakit kanker seperti Dharmais di dalam negeri, hanya saja pada beberapa kasus yang tingkat stadium kanker sudah tinggi penanganan yang dipilih ialah fasilitas kesehatan di luar negeri.

Baca Juga: Kementerian Kesehatan diharapkan lebih fokus jalankan program kesehatan masyarakat

Tampaknya belum ada rencana penambahan rumah sakit khusus kanker dalam waktu dekat. "Sebenarnya kalau sudah ada klinik/spesialis onkologi di rumah sakit itu tentu sudah bisa ditangani (penyakit kanker)," sebutnya.

Rumah sakit khusus kanker pun dinilai tak banyak berbeda dengan rumah sakit lain, selain fasilitas khusus dan prasarana yang memadai untuk menangani pasien kanker. Semua rumah sakit tetap harus mau menerima pasien dan memberikan rujukan bila perlu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×