kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jelang Libur Nataru WHO Tetapkan Varian Omicron Untuk Diwaspadai, Tetap Jaga Prokes


Sabtu, 27 November 2021 / 14:47 WIB
Jelang Libur Nataru WHO Tetapkan Varian Omicron Untuk Diwaspadai, Tetap Jaga Prokes
ILUSTRASI. WHO memutuskan bahwa varian baru Virus Corona yang dinamai Omicron, sebagai variant of concern (VOC). REUTERS/Siphiwe Sibeko


Sumber: Reuters,Kompas.com | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kabar mengejutkan datang menjelang libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akhirnya memutuskan bahwa varian baru Virus Corona yang dinamai Omicron, sebagai variant of concern (VOC). Maka sudah selayaknya jika kita tidak kendor untuk selalu menerapkan protokol kesehatan (prokes) 3M maupun 5M.

Sebelum dinamai, varian baru Virus Corona itu disebut B.1.1.529. Menurut pemberitaan Reuters Jumat (26/11), para ilmuwan Afrika Selatan mendeteksi sejumlah kecil varian B.1.1.529 pada Hari Selasa (23/11) dalam sampel-sampel yang dikumpulkan selama 14-16 November 2021. Pada Hari Rabu(24/11), mereka mengurutkan lebih banyak genom dan memberi tahu pemerintah tentang kekhawatiran mereka.

Lantas pada Hari Jumat (25/11), para ilmuwan meminta WHO agar kelompok kerja teknisnya mengadakan meneliti tentang evolusi virus. Afrika Selatan telah mengidentifikasi sekitar 100 kasus varian yang sebagian besar dari provinsi terpadat yakni Gauteng.

Baca Juga: Ada penambahan vaksinasi Covid-19 sebanyak 1,62 juta dosis per 26 November 2021

Varian B.1.1.529 relatif mudah dibedakan dengan Varian Delta dalam tes PCR. Tidak seperti Delta, B.1.1.529 memiliki mutasi yang dikenal sebagai S-gen drop-out. "Yang ini menarik perhatian karena memiliki lebih dari 30 mutasi protein lonjakan yang digunakan virus untuk masuk ke sel manusia," kata pejabat kesehatan Inggris dalam pemberitaan Reuters.

Semua virus termasuk SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19, berubah seiring waktu. Sebagian besar mengalami sedikit perubahan atau tidak berdampak sama sekali. Namun, beberapa perubahan dapat memengaruhi tingkat penyebaran, keparahan gejala atau kinerja vaksin terhadapnya.

Kemampuan Varian B.1.1.529 itu sekitar dua kali lipat jumlah Varian Delta. Alhasil, secara substansial B.1.1.529 berbeda dari Virus Corona asli yang dirancang untuk dilawan oleh Vaksin Covid yang ada saat ini.

Baca Juga: Penerapan PPKM level 3 saat Nataru dinilai sebagai bentuk antisipasi preventif

Mengacu pada hasil pengetesan, pada Hari Jumat (26/11) WHO kemudian menetapkan B.1.1.529 sebagai variant of concern (VOC). WHO mengungkapkan Omicron telah terdeteksi pada tingkat penularan yang lebih cepat dari lonjakan infeksi sebelumnya di Afrika Selatan. "Menunjukkan, varian ini mungkin memiliki keunggulan pertumbuhan," kata WHO.

Sebelum WHO menetapkan status VOC untuk Varian B.1.1.529 atau Omicron, sejumlah wilayah telah menetapkan pembatasan perjalanan dari Afrika Selatan dan negara-negara lain. Sebut saja Uni Eropa, Singapura dan India.

Sejauh ini Indonesia belum secara resmi mengumumkan pembatasan serupa terkait dengan Varian Omicron. Namun pemerintah telah mengeluarkan syarat pejalanan terbaru selama Nataru. Menurut pemberitaan Kompas.com, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, masyarakat yang hendak bepergian selama Nataru wajib membawa surat keluar masuk (SKM). 

Baca Juga: 11 Vaksin Covid-19 ini sudah dapat izin BPOM, efek samping mulai mual hingga diare

SKM dikeluarkan oleh ketua RT setempat. Nantinya, para petugas akan memeriksa surat tersebut di posko Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro yang tersebar  di sejumlah akses masuk wilayah.

Mengingat risiko penyebaran Virus Corona kembali naik pasca temuan Varian B.1.1.529 atau Omicron, semua lapisan masyarakat wajib selalu menerapkan 3M yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan atau yang diperluas menjadi 5M. Penting pula mengimplementasikan 3T yaitu testing, tracing dan treatment.

Mengacu pada data Satgas Covid-19 hingga Jumat (26/11), terdapat tambahan 453 kasus baru infeksi Virus Corona di Indonesia. Total kasus positif menjadi 4.255.268.

Baca Juga: Pilihan vaksin semakin bervariasi, bagaimana cara memilih yang tepat?

Jumlah kesembukan bertambah 386 orang sehingga total menjadi 4.103.379 orang. Lalu jumlah kematian akibat Virus Corona bertambah 14 orang sehingga total menjadi 143.796 orang.

Adapun jumlah kasus Covid-19 di seluruh dunia mencapai 261 juta. Sebanyak 5,19 juta orang meninggal dunia karena Virus Corona.   

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×