kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini alasan Bukit Asam (PTBA) merevisi kinerja semester I 2018


Senin, 22 Oktober 2018 / 17:50 WIB
Ini alasan Bukit Asam (PTBA) merevisi kinerja semester I 2018
ILUSTRASI. Tambang Batubara Bukit Asam


Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) melakukan revisi kinerja keuangannya untuk periode semester I-2018 yang berakhir 30 Juni. Ini merupakan perbaikan dari laporan sebelumnya yang dirilis Juli lalu.

Sekretaris Perusahaan PTBA Suherman mengatakan, kenaikan pendapatan pada semester I 2018 dipicu oleh naiknya porsi penjualan ekspor perusahaan.

"Hingga semester I 2018, porsi penjualan ekspor mencapai 48%, naik signifikan dibandingkan realisasi tahun 2017, di mana porsi penjualan ekspor hanya sebesar 39% dari total penjualan," jelasnya kepad kontan.co.id, Jumat (19/10).

Sementara untuk laba bersih yang juga ikut naik signifikan, ia bilang kenaikan laba bersih ini, selain dipengaruhi oleh naiknya harga batubata, juga ditopang oleh efisiensi biaya yang terus dilakukan oleh PTBA.

"Cost reduction program sudah menjadi budaya perseroan dan menjadi KPI bagi semua satuan kerja di PTBA. Pada semester I 2018, PTBA berhasil menurunkan total cash cost (basis FOB) hingga 10%, menjadi sekitar Rp 614.000 per ton. Hal ini berkontribusi bagi naiknya laba bersih perusahaan," paparnya.

Namun sayangnya soal proyeksi kinerja di akhir tahun 2018, Suherman belum bisa memberikan komentar dengan alasan masih menanti rilis kinerja di kuartal III 2018.

Selanjutnya soal total aset, liabilitas dan ekuitas yang mengalami penurunan pada paruh pertama 2018, ia menerangkan bahwa penyebabnya karena adanya pelunasan kewajiban atau pinjaman bank.

"Maka, strategi yang akan kami lakukan di sisa tahun 2018 ini untuk mendongkrak aset adalah dengan meningkatkan penjualan batubara, khususnya penjualan ekspor," imbuhnya.

Sekadar info, sesuai laporan keuangan konsolidasian interim yang dirilis pada pekan lalu (10/10), pendapatan PTBA pada Juni 2018 naik 17% menjadi Rp 10,49 triliun dari Rp 8,99 triliun pada Juni 2017.

Beban pokok pendapatan juga ikut naik 11% menjadi Rp 6,14 triliun dari Rp 5,53 triliun pada Juni tahun 2017.

Meskipun begitu, laba bersih PTBA tetap naik tinggi 61% menjadi Rp 2,65 triliun dari Rp 1,65 triliun pada periode enam bulan pertama tahun lalu.

Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada (19/10), total aset PTBA masih mengalami penurunan sebesar 6,5% menjadi Rp 20,53 triliun dari Rp 21,98 triliun pada akhir 2017.

Liabilitas PTBA pada semester I 2018 ini pun ikut turun 16% menjadi Rp 6,90 triliun dari Rp 8,18 triliun pada akhir tahun lalu.

Ekuitas pun masih turun 1,2% menjadi Rp 13,62 triliun dari Rp 13,79 triliun di akhir tahun sebelumnya.

Sedangkan dalam laporan keuangan konsolidasian interim yang tidak diaudit pada Juli lalu, pendapatan PTBA per Juni 2018 naik 17% menjadi Rp 10,52 triliun dari Rp 8,96 triliun pada periode yang sama di tahun 2017.

Beban pokok pendapatan pada Juni 2018 juga ikut naik 8,5% menjadi Rp 6,10 triliun dari Rp 5,62 triliun pada Juni tahun 2017.

Laba besih PTBA di laporan awal, tercatat naik 49% menjadi Rp 2,57 triliun dari Rp 1,72 triliun pada periode enam bulan pertama tahun tahun lalu.

Sementara, total aset PTBA masih mengalami penurunan sebesar 6% menjadi Rp 20,63 triliun dari Rp 21,98 triliun pada akhir 2017.

Liabilitas PTBA turun 6% menjadi 7,68 triliun dari Rp 8,18 triliun pada akhir tahun lalu. Ekuitas pun masih turun 6% menjadi Rp 12,95 triliun dari Rp 13,79 triliun di akhir tahun sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×