Hindari rokok dan alkohol; serta rajin berolahraga

Selasa, 05 April 2011 | 08:09 WIB Sumber: Harian KONTAN, 5 April 2011
Hindari rokok dan alkohol; serta rajin berolahraga

ILUSTRASI. Layar informasi pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra


Untuk mengetahui keberadaan kanker pankreas, dokter biasanya melakukan pemeriksaan fisik komplet seperti tes darah, urin, dan feses, termasuk sejarah medis pribadi dan keluarga. Sejarah medis penting ditanyakan untuk mengetahui metode penanganan yang tepat bagi pasien.

Diagnosis lebih akurat dapat dilakukan dengan pemeriksaan ultrasonografi (USG), CT scan (computed tomography scan) dan endoskopi pankreatografi retrograd (teknik sinar X yang menunjukkan struktur saluran pankreas). "CT scan pada tubuh bagian atas bertujuan untuk melihat keberadaan tumor pada pankreas," ungkap Suhanto Kasmali, Kepala Bidang Pelayanan Medis Rumah Sakit Mediros, Jakarta.

Demi memperkuat diagnosis kanker pankreas, bisa juga dilakukan suatu biopsi atau mengambil contoh jaringan pankreas untuk diperiksa dengan mikroskop. Contoh jaringan juga dapat diambil dari hati. Biopsi ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh penyebaran sel kanker pankreas ke organ tubuh lainnya.

Penyebaran kanker pankreas biasanya melalui sistem limpatik. Sistem limpatik mencakup suatu jaringan dari saluran-saluran halus yang bercabang, seperti pembuluh-pembuluh darah, ke dalam jaringan-jaringan di seluruh tubuh. Sel-sel kanker dibawa melalui pembuluh-pembuluh oleh getah bening, suatu cairan air yang tidak berwarna yang membawa sel-sel yang melawan infeksi.

Sepanjang jaringan pembuluh-pembuluh limpatik, ada kelompok-kelompok dari organ-organ kecil yang berbentuk seperti kacang yang disebut simpul-simpul (nodul) getah bening. Para ahli bedah seringkali mengangkat nodul-nodul getah bening dekat pankreas untuk mempelajari apakah mereka mengandung sel-sel kanker. Sel kanker dapat juga dibawa lewat aliran darah ke hati, paru-paru, tulang, atau organ-organ lain. Kanker pankreas yang menyebar ke organ-organ lain disebut kanker pankreas metastatik.

Pada kasus kanker pankreas yang sudah memasuki stadium lanjutan, tumor akan menghalangi saluran pencernaan, terutama pada bagian atas usus dua belas jari si penderita. Kondisi demikian dapat menimbulkan rasa mual dan muntah. Bila Anda merasakan gejala tersebut, sebaiknya segera melakukan pemeriksaan medis. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kehadiran tumor pada jaringan pankreas tubuh Anda.

Selain faktor merokok dan gemar mengonsumsi minuman beralkohol, risiko terserang penyakit kanker pankreas juga sangat tinggi bagi mereka yang memiliki hubungan darah dengan para penderita kanker ini. Artinya, jika ada keluarga Anda yang memiliki riwayat kanker pankreas, Anda berbakat mengidap penyakit kanker ini. "Seseorang yang sudah melakukan pola hidup dan makan yang benar belum tentu tidak terserang kanker pankreas. Jika dia memiliki bakat kanker pankreas, kemungkinan besar akan mengidap penyakit ini," ujar Asrul Harsal, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Rumah Sakit Dharmais.

Namun, penderita kanker pankreas yang disebabkan faktor genetik atau keturunan ternyata tak terlalu banyak jumlahnya, hanya sekitar 10%. "Agak susah mengatakan apa yang menjadi penyebab kanker pankreas. Orang yang bergaya hidup sehat pun tak lepas dari penyakit ini, biasanya karena faktor genetik," terang Suhanto.

Oleh karena itu, untuk menekan faktor risiko kanker pankreas, sebaiknya Anda mulai meninggalkan kebiasaan hidup buruk, seperti mengonsumsi rokok, alkohol, atau makanan cepat saji serta berpengawet. "Banyaklah mengonsumsi makanan yang tak terlalu banyak mengandung zat kimia," kata Suhanto.

Saran senada diungkapkan Asrul. Dia berpesan, agar terhindar dari penyakit kanker pankreas, sebaiknya Anda banyak mengonsumsi sayuran dan buah-buahan segar. "Hindari makanan berlemak, merokok, dan minuman beralkohol. Yang paling penting rajin berolahraga," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Test Test

Terbaru