Gempa magnitudo 5,4 guncang Lombok Timur, dua orang meninggal dan ratusan rumah rusak

Minggu, 17 Maret 2019 | 20:30 WIB   Reporter: Wahyu Tri Rahmawati
Gempa magnitudo 5,4 guncang Lombok Timur, dua orang meninggal dan ratusan rumah rusak


GEMPA - JAKARTA. Gempabumi tektonik kembali mengguncang Lombok Timur. Gempa dengan kekuatan magnitudo 5,4 berpusat di darat pada 20 kilometer (km) arah utara Kota Selong Kabupaten Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat pada kedalaman 19 km pada Minggu (17/3) pukul 14.07 WIB. Selang dua menit kemudian pada pukul 14.09.19 WIB terjadi gempabumi susulan dengan M=5,1 dengan kedalaman 10 km.

BMKG mencatat gempabumi ini termasuk dalam klasifikasi gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal di sekitar Gunung Rinjani. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dipicu oleh penyesaran turun (normal fault).

Gempa dirasakan kuat selama 2-5 detik di Lombok Timur. Masyarakat panik dan berhamburan ke luar rumah. Beberapa bangunan ada yang roboh dan rusak.

"Berdasarkan pendataan yang dilakukan BPBD Lombok Timur, dampak gempa telah menyebabkan 2 orang meninggal dunia, 44 orang luka-luka, 32 unit rumah roboh dan 499 unit rumah rusak sedang dan rusak ringan," ungkap Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data dan Humas BNPB, dalam keterangan, Minggu (17/3).

Dua orang korban meninggal dunia adalah wisatawan asal Malaysia yang tertimpa material longsoran akibat adanya gempa di kawasan Air Terjun Tiu Kelep, Kabupaten Lombok Utara yang berada di bawah kaki Gunung Rinjani. Satu korban meninggal sudah diidentifikasi atas nama Tommy (14 tahun) warga Malaysia, sedangkan yang satunya belum dapat diindentifikasi. Korban luka-luka sebanyak 44 orang dimana 36 orang warga Indonesia dan 8 orang WNA Malaysia.

Sebanyak 36 wisatawan (22 wisatawan dari Malaysia dan 14 wisatawan nusantara) telah berhasil dievakuasi dari kawasan Air Terjun Tiu Kelep di Lombok Utara. Selain itu sekitar 50 orang berhasil dievakuasi dari Pos 2 ke Pos 3 di Gunung Rinjani dalam kondisi aman. Mereka adalah tim survai jalur pendakian Gunung Rinjani yang berasal dari TNGR, BPBD NTB, Geopark, Porter, PVMBG, Orplas, TO, TNI, dan Polri.

Penanganan darurat hingga saat ini masih dilakukan. BPBD berkoordinasi dengam berbagai pihak seperti TNI, Polri, BMKG, Basarnas, SKPD, Tagana, relawan dan lainnya. "Tim Reaksi Cepat BPBD melakukan kaji cepat dan pendataan dampak gempa. BPBD NTB telah mengirimkan bantuan berupa makanan siap saji, terpal, lauk pauk, matras, mie instan dan telor. Pendataan terus dilakukan," ungkap Sutopo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati

Terbaru