kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45929,82   2,18   0.24%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Fluktuasi harga pangan terus dalam pantauan


Rabu, 01 Agustus 2018 / 16:57 WIB
Fluktuasi harga pangan terus dalam pantauan
ILUSTRASI. Inflasi bahan pokok


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi pedagang pasar laporkan harga pangan Jakarta dilaporkan masih dalam rentang tinggi walau stabil. Penyebabnya karena stok masih tersendat dan cuaca kering mempengaruhi komoditas sayur. Pihak Kementerian Perdagangan menyatakan bakal terus memantau pergerakan harganya.

Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri menyampaikan pergerakan harga komoditas di pasar kini relatif tinggi karena belum pulih sepenuhnya dari kenaikan harga pasca lebaran.

Tapi untungnya untuk harga ayam sudah terpantau turun, menurut Abdullah kini harganya mencapai Rp 37.000 per kilogram atau lebih murah Rp 1.000 dibandingkan beberapa hari terakhir. Harga turun disebabkan oleh stok ayam di kandang peternak sudah menunjukkan stabil.

"Walau stok banyak tapi agar turun sesuai harapan pemerintah agak berat, kalau bisa sampai di Rp 35.000 itu sudah bagus," kata Abdullah, kepada Kontan.co.id, Rabu (1/8).

Apalagi harga ayam masih berpotensi naik karena bakal terjadi banyak pembelian jelang Idul Adha. Pasalnya walau masyarakat mendapat daging sapi atau kambing, namun ayam dan telur tetap menjadi komoditas pelengkap yang diincar pada hari raya tersebut.

Kemudian pada pangan sayur-mayur, kentang masih di harga standar Rp 15.000 per kg namun harga tomat ia pantau mahal di Rp 13.000 per kg dengan standar di Rp 10.000 per kg.

Begitu juga dengan timun yang harganya hampir dua kali lipat biasanya. Pada Pasar Palmerah, harga timun Rp 17.000 per kg dari biasanya Rp 8.000 per kg.

"Sayur sempat tinggi sebulan lalu, sempat turun naik, mungkin karena cuaca kering karena ini bulan-bulan rawan," kata Abdullah.

Menanggapi kondisi pasar tersebut, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Dalam Negeri, Tjahya Widayanti menyatakan dari data yang ia miliki belum ada perubahan harga yang signifikan. Dengan begitu, pihaknya akan terus aktif memantau pergerakan harga komoditas di pasar.

"Jika selama pemantauan terjadi pergerakan harga yang signifikan maka akan dilakukan penetrasi pasar dengan tujuan harga kembali stabil," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Strategi Penagihan Kredit / Piutang Macet secara Dini & Terintegrasi serta Aman dari Jerat Hukum

[X]
×