kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Yuk, tetap sehat dan bugar dengan olahraga ringan


Senin, 18 Maret 2019 / 13:08 WIB
Yuk, tetap sehat dan bugar dengan olahraga ringan


Sumber: Kompas.com | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Olahraga berat bukanlah satu-satunya cara untuk meraih kesehatan dan kebugaran fisik. Olahraga ringan yang mungkin tak terpikirkan sebelumnya, pun ternyata bisa pula memberi manfaat yang sama. 

Hal itu ditunjukkan dari sebuah studi yang dipublikasikan di JAMA Network Open. Studi tersebut menunjukkan, gerakan fisik apapun bermanfaat bagi kesehatan. 

Dibandingkan dengan perempuan yang jarang berolahraga, mereka yang melakukan banyak olahraga ringan, memiliki risiko kematian kematian lebih rendah karena penyakit koroner. Misalnya, risiko serangan jantung yang menurun sebesar 42 persen, serta risiko pertumbuhan penyakit kardiovaskular yang menjadi lebih rendah 22%.

Apa saja olahraga ringan yang dimaksud? Menurut salah satu penulis studi yang juga Profesor dan Ketua Epidemologi di Universitas California, Andrea LaCroix, aktivitas fisik ringan tersebut termasuk aktivitas yang dilakukan sehari-hari seperti jalan-jalan, berpakaian, menyiram tanaman, hingga mencuci. "Banyak dari kita tidak menganggap kegiatan tersebut sebagai olahraga, padahal kita menghabiskan banyak waktu melakukannya dan kegiatan-kegiatan tersebut melibatkan gerakan," kata LaCroix. 

"Itulah mengapa riset ini bisa benar-benar mengubah cara pandang," cetus dia. Para peneliti mempelajari data dari hampir 6.000 perempuan sehat di Amerika Serikat berusia 63 tahun ke atas. 

Mereka menggunakan fitness tracker untuk merekam aktivitas fisik selama seminggu. Selama periode 'follow-up' hingga lima tahun, 143 orang mengalami pertumbuhan penyakit jantung koroner. Lalu, 570 lainnya mengalami pembentukan penyakit kardiovaskular, seperti serangan jantung, stroke, dan gagal jantung. 

Pada studi yang fokus meneliti hubungan ini bukan penyebab dan efek, para peneliti justru menemukan banyak sekali dukungan terhadap efek positif aktivitas fisik ringan. Namun, perempuan yang mendapatkan manfaat kesehatan besar dari aktivitas-aktivitas ringan tersebut adalah mereka yang melakukannya antara 5,6-10,3 jam per hari. 

Manfaat yang didapat lebih banyak daripada mereka yang melakukan kurang dari 3,9 jam per hari, atau kurang aktif. Studi ini menjadi penting, mengingat 25% warga AS biasa hidup tidak aktif lebih dari delapan jam sehari. Jika bergerak lebih banyak selama lima jam sehari terdengar sulit, setidaknya cobalah meningkatkan aktivitas fisik. 

Dalam studi ini disebutkan, satu jam tambahan melakukan gerakan ekstra setiap harinya bisa menurunkan risiko jantung koroner hingga 14%. Lalu, langkah serupa busa menurunkan risiko penyakit kardiovaskular hingga 8%, bahkan setelah kita menyesuaikannya menjadi aktivitas moderat atau berat. 

Sejumlah studi lainnya menemukan, minimal 30 menit saja melakukan gerakan ekstra setiap hari bisa menurunkan risiko kematian dini. LaCroix mengatakan, kita tak harus melakukannya dalam satu waktu. Kita bisa berjalan kaki ke luar rumah selama 10 menit, dan beristirahat lalu kembali ke rumah. 

Anjuran pemerintah setempat mendukung studi tersebut, meskipun durasinya mencapai 300 menit olahraga intensitas moderat setiap minggunya. Anjuran ini mungkin agak lebih berat. 
Terutama bagi orang-orang tua yang sedang menghadapi masalah kesehatan. "Banyak perempuan tua merasa terbebani ketika mendengar anjuran tersebut." 

"Padahal sebetulnya seluruh aktivitas kita mulai bangun pagi hingga kembali tidur sangatlah penting," kata LaCroix. Studi yang dilakukan LaCroix mungkin memang fokus pada perempuan tua, namun menurut dia, hasil serupa bisa diterapkan pula pada laki-laki, maupun orang-orang yang lebih muda. Bahkan, data-data terdahulu juga mengatakan demikian. 

Namun, LaCroix dan koleganya punya alasan khusus mengapa fokus pada perempuan tua untuk studi tersebut. Dia mengatakan, rasio penyakit jantung pada perempuan tua menurun secara perlahan, lebih meyakinkan daripada rasio penyakit jantung pada laki-laki selama beberapa dekade terakhir. 

Namun, perempuan tua seringkali sudah diabaikan dalam studi pencegahan penyakit jantung. Ada pun penyakit jantung adalah pembunuh nomor satu laki-laki dan perempuan di AS. "Kami ingin mengatakan pada semua perempuan tua, kami memerhatikan kalian. Yang harus kalian lakukan adalah melatih diri untuk bergerak sebanyak mungkin," kata LaCroix. (Nabilla Tashandra)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Yuk, Tetap Sehat dan Bugar dengan Olahraga Ringan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×